REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kunjungan wisata ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meningkat di masa PPKM level 2, menyusul adanya kelonggaran untuk membuka destinasi wisata. Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta agar protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19 tetap dijaga.
"Saya kira prokes itu tetap dijaga, itu tetap kunci (utama pencegahan Covid-19)," kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.
Sehingga, diharapkan tidak muncul penularan maupun klaster baru penularan Covid-19 di destinasi wisata. Walaupun, hingga saat ini belum ada laporkan ditemukannya klaster destinasi wisata di DIY.
Sultan menyebut, jumlah wisatawan yang datang ke DIY tidak dapat dibatasi. Meskipun begitu, pembatasan hanya dapat dilakukan di destinasi wisata dengan membatasi jumlah wisatawan yang masuk.
"Kita tidak bisa membatasi siapa yang mau datang, dalam jumlah berapa, ya tidak bisa," ujar Sultan.
Untuk itu, ia meminta wisatawan maupun warga DIY untuk terus menjalankan prokes dengan disiplin. Sultan juga menegaskan agar petugas yang ada di setiap destinasi wisata yang sudah dibuka untuk melakukan pengawasan dengan ketat.
"Asalkan tidak berkerumun dan tidak menimbulkan kasus. Kita suruh di rumah terus ya (masyarakat) tidak kuat," jelasnya.
Berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19 DIY, kasus harian Covid-19 masih terus menunjukkan tren penurunan. Pada 27 Oktober ini, dilaporkan tambahan 27 kasus baru dengan total menjadi 155.729 kasus.
"Positive rate harian Covid-19 tercatat di angka 0,39 persen," kata Kepala Bagian Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji.
Sedangkan, kesembuhan Covid-19 dilaporkan bertambah sebanyak 34 kasus. Sehingga, total kesembuhan Covid-19 di DIY sudah mencapai 150.106 kasus dengan persentase 96,39 persen.
Sementara, kematian Covid-19 dilaporkan bertambah satu kasus dengan total menjadi 5.243 kasus. Dengan begitu, persentase kematian di DIY saat ini tercatat sebesar 3,37 persen.