Sabtu 16 Oct 2021 21:47 WIB

Wapres: Yatim Piatu Bertambah 28 Ribu Akibat Pandemi Covid

Wapres mengatakan jumlah anak yang kehilangan orang tua akibat Covid bertambah

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bayu Hermawan
Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres) K.H. Maruf Amin
Foto: BKKBN
Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres) K.H. Maruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Maruf Amin mengatakan, pandemi Covid-19 telah merenggut banyak korban. Salah satunya, pandemi juga membuat jumlah anak yatim piatu bertambah cukup besar karena kehilangan orang tuanya.

"Menurut laporan yang diterima oleh Kementerian Sosial, per September 2021 jumlahnya diperkirakan mencapai sekitar 28 ribu anak," ujar Wapres saat hadir secara virtual di acara Khotmil Qur’an dan Doa Bersama dengan 1.000 Anak Yatim yang diselenggarakan oleh Yayasan Yatim Mandiri, Sabtu (16/10).

Baca Juga

Wapres mengatakan, angka tersebut masih terus diverifikasi bersama dengan Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota guna memastikan keakuratannya. Menurutnya, Pemerintah telah menyalurkan dana dari APBN untuk memberikan bantuan sosial bagi 20 ribu anak yatim akibat pandemi Covid-19 sesuai data terverifikasi, masing-masing sebesar Rp 200 dan Rp 300 ribu per bulan selama 12 bulan.

Namun demikian, Wapres menyadari kebutuhan anak-anak yatim piatu jauh lebih besar dari sekedar bantuan sosial. Mereka juga, kata Wapres, memerlukan dukungan layanan rehabilitasi sosial yang menggunakan pendekatan berbasis keluarga, komunitas dan/atau residential.

"Selain dukungan pemenuhan kebutuhan hidup layak, sebagian dari anak-anak yatim juga memerlukan perawatan sosial dan/atau pengasuhan anak, dukungan keluarga, terapi fisik, terapi psikososial, terapi mental spiritual, pelatihan vokasional, pembinaan kewirausahaan, serta dukungan aksesibilitas," katanya.

Karena itu,  Wapres menilai peran Zakat dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) dibutuhkan dalam penanganan anak yatim piatu, dalam kondisi keuangan negara saat ini yang belum mencukupi.

Wapres juga mengapresiasi berbagai yayasan, organisasi masyarakat, dan lembaga amil zakat (LAZ) seperti Yayasan Yatim Mandiri yang turut memelihara anak yatim piatu, baik melalui santunan, beasiswa pendidikan, bantuan pendidikan berasrama, maupun pendampingan ekonomi bagi keluarga yatim duafa. 

Ia juga berharap Lembaga-lembaga Amil Zakat berlomba-lomba dalam mengelola dana zakat, infak, shodaqoh dan wakaf, untuk membangun kemandirian anak yatim dhuafa.

"Dalam kaitan inilah, saya menilai peran zakat dan LAZ seperti Yayasan Yatim Mandiri patut mendapatkan apresiasi kita semua," ujar Wapres.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement