Rabu 11 Jun 2025 15:06 WIB

Pemprov Jakarta Nyatakan Covid-19 Masih Terkendali, Ini Angka-Angkanya Hingga Akhir Mei

Kenaikan kasus Covid-19 secara global disebabkan oleh subvarian turunan Omicron.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati.
Foto: Republika/Eva Rianti
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan kasus Covid-19 di Ibu Kota hingga akhir Mei 2025 masih terkendali, namun warga diminta tetap waspada dan melakukan langkah pencegahan. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati di Jakarta, Rabu (11/6/2025), mengungkapkan, tingkat positivity rate Covid-19 (angka kepositivan) di Jakarta pada Mei 2025 sebesar 2,4 persen, yang menunjukkan laju penularan masih terkendali.

Adapun berdasarkan data Sistem Nasional All Record (NAR), sepanjang 1 Januari hingga 31 Mei 2025 tercatat 38 kasus konfirmasi positif Covid-19 di DKI Jakarta. Ani mengatakan, sebagian besar dilaporkan oleh rumah sakit (29 kasus), diikuti laboratorium swasta (5 kasus) dan Puskesmas (4 kasus). Sementara itu, tidak terdapat laporan kematian akibat Covid-19 sepanjang tahun 2025.

Baca Juga

Pemprov DKI Jakarta telah menjalankan surveilans sentinel (pengamatan sistematis) bekerja sama dengan berbagai fasilitas kesehatan. Pemeriksaan spesimen dilakukan untuk mendeteksi virus pernapasan, termasuk Covid-19. Hasil surveilans ILI (Influenza-Like Illness) hingga akhir Mei 2025 mencatat hanya satu kasus positif dari 227 spesimen yang diperiksa.

Adapun kenaikan kasus Covid-19 secara global disebabkan oleh subvarian turunan Omicron, seperti F.7 dan NB.1.8, yang memiliki kemampuan penyebaran cepat, namun menimbulkan gejala ringan mirip flu, seperti demam, pilek, sakit tenggorokan, batuk dan kelelahan.

Ani mengimbau masyarakat tetap menjaga kesehatan dan lingkungan serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat sebagai langkah pencegahan atau perlindungan diri. Adapun langkah perlindungan diri dan lingkungan yang bisa dilakukan antara lain rutin mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker saat bergejala atau berada di kerumunan, terutama bagi kelompok rentan yakni lansia dan pasien penyakit penyerta (komorbid).

Kemudian, menerapkan etika batuk dan bersin, beristirahat cukup dan menghindari aktivitas berlebihan saat sakit serta memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan bila mengalami gangguan pernapasan.

Ani mengingatkan, warga yang hendak bepergian ke negara dengan angka kasus Covid-19 tinggi, seperti Thailand dan Singapura, diimbau tetap menjaga kesehatan dan mengikuti protokol setempat.

"Pengalaman pandemi telah membentuk kita menjadi masyarakat yang lebih tangguh dan peduli," katanya.

Kini, dengan dukungan sistem kesehatan yang lebih siap dan partisipasi aktif masyarakat, Jakarta siap menghadapi setiap tantangan kesehatan ke depan.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement