Kamis 14 Oct 2021 17:36 WIB

Satgas Relawan Covid-19 Tingkatkan Kapasitas 1.000 Relawan

Penanggulangan bencana perlu keterlibatan semua pihak dengan sinergi pentahelix.

Bidang Koordinasi Relawan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 (BKR Satgas Covid-19) menyelenggarakan rangkaian kegiatan Penggalangan dan Peningkatan Kapasitas 1000 Relawan Covid-19 Wilayah Solo Raya yang diadakan pada tanggal 12 hingga 18 Oktober 2021. Bertempat di Ramada Suites Hotel, kegiatan ini dibuka dan dihadiri secara daring oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Deputi Bidang Pencegahan BNPB Prasinta Dewi.
Foto: istimewa
Bidang Koordinasi Relawan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 (BKR Satgas Covid-19) menyelenggarakan rangkaian kegiatan Penggalangan dan Peningkatan Kapasitas 1000 Relawan Covid-19 Wilayah Solo Raya yang diadakan pada tanggal 12 hingga 18 Oktober 2021. Bertempat di Ramada Suites Hotel, kegiatan ini dibuka dan dihadiri secara daring oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Deputi Bidang Pencegahan BNPB Prasinta Dewi.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO--Bidang Koordinasi Relawan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 (BKR Satgas Covid-19) menyelenggarakan rangkaian kegiatan Penggalangan dan Peningkatan Kapasitas 1.000 Relawan Covid-19 Wilayah Solo Raya yang diadakan pada tanggal 12 hingga 18 Oktober 2021. Bertempat di Ramada Suites Hotel, kegiatan ini dibuka dan dihadiri secara daring oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Deputi Bidang Pencegahan BNPB Prasinta Dewi.

Ikut hadir dan meresmikan acara secara langsung adalah Wakil Bupati Karanganyar Robert Christanto, Kepala Sub- Bidang Relawan Kesehatan BKR Satgas Covid-19 dr. Joseph Frederick William, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Provinsi Jawa Tengah, serta seluruh Kalak BPBD Wilayah Solo Raya (14/10).

"Kegiatan ini dimulai dari Pelatihan Supervisi Lokal (12/10), Praktik Mengajar Fasilitator (13/10), dan Penggalangan dan Peningkatan Kapasitas Relawan Covid-19 selama lima hari yang dimulai dari tanggal 14 hingga 18 Oktober 2021 mendatang. Dalam jangka waktu lima hari tersebut, setiap harinya akan dilakukan dua sesi pelatihan dimana tiap sesi terbagi atas empat kelas dengan jumlah peserta 25 orang dalam tiap kelasnya. Jadi total peserta program pelatihan relawan berjumlah 1000 orang dengan 200 relawan yang mengikuti pelatihan tiap harinya," jelas dr. Joseph Frederick William.

1000 relawan peserta yang mengikuti kegiatan ini merupakan perwakilan relawan dari berbagai daerah, instansi pemerintahan dan organisasi kemasyarakatan mitra kebencanaan di Wilayah Solo Raya. Seluruh relawan akan mendapatkan lima materi pelatihan yang terdiri dari: 1) Pencegahan, Penyebaran dan Kebijakan 3M; 2) Gerakan 3T (Tracing, Treatment, Testing); 3) Relawan dan Kerelawanan; 4) Teknik Berkomunikasi Efektif; dan 5) Penggunaan Instrumen Monitoring Relawan Bersatu Lawan Covid (BLC).

Dalam kesempatan ini, Joseph berpesan kepada para relawan agar mengikuti pelatihan ini dengan baik supaya mampu mengaplikasikan seluruh materi yang didapatkan kepada anggota keluarga serta masyarakat di lingkungan tempat tinggal masing-masing. Harapannya pelatihan yang dilaksanakan selama lima hari kedepan benar-benar membentuk 1000 relawan agen perubahan perilaku yang membawa inspirasi dan harapan dalam penanganan Covid-19 di Wilayah Solo Raya.

"Antisipasi dan penanggulangan bencana di Indonesia, termasuk Covid-19, perlu melibatkan seluruh pihak melalui penerapan sinergi pentahelix. Maka dari itu, seluruh jajaran Pemerintah Daerah harus memahami konsep ini, yaitu sinergi pentahelix sebagai bentuk kolaborasi bersama yang terdiri dari pemerintah, akademisi, dunia usaha, media masa, dan seluruh lapisan masyarakat," tutur Prasinta Dewi.

Selaras dengan hal yang disampaikan oleh Prasinta Dewi, Wakil Bupati Karanganyar menyampaikan, "Keterlibatan dan sinergi semua pihak memiliki peranan yang signifikan dalam mengendalikan pandemi Covid-19. Maka saya berharap para relawan dapat turun tangan membantu masyarakat untuk menyelesaikan masalahnya dengan memberikan sosialisasi, edukasi dan melakukan pengembangan penanganan dan pencegahan berdasarkan konstektual budaya setempat. Jika hal tersebut bisa terealisasikan, maka saya yakin bahwa tingkat paparan Covid-19 di tengah masyarakat terkontrol secara baik."

"Saya harap setelah mengikuti kegiatan ini para relawan semakin yakin untuk menjadi garda terdepan dengan turun di tiap titik lapisan masyarakat dengan memberikan sosialisasi dan edukasi terkait pentingnya penerapan protokol kesehatan 3M dan vaksinasi. Peran relawan dalam memberikan edukasi dan mendorong penggunaan masker dalam aktivitas sehari-hari akan menjadi salah satu tombak utama bagi perubahan besar dari segi penurunan angka COVID-19 di Provinsi Jawa Tengah," kata Ganjar Pranowo.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement