Sabtu 09 Oct 2021 22:38 WIB

Viral di Medsos Lomba Agustus Warisan Belanda?

Pada perayaan hari ulang tahun Ratu di Hindia Belanda, permainan itu disuguhkan

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Esthi Maharani
 Wisatawan dari mancanegara mengikuti lomba memasukan paku ke dalam botol dalam lomba 17 Agustus di Jalan Jaksa, Jakarta, Senin (17/8).   (Republika/Agung Supriyanto)
Wisatawan dari mancanegara mengikuti lomba memasukan paku ke dalam botol dalam lomba 17 Agustus di Jalan Jaksa, Jakarta, Senin (17/8). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebuah video yang viral di TikTok menunjukkan lomba yang biasa diselenggarakan saat perayaan kemerdekaan Indonesia merupakan budaya Belanda. Dalam video yang diunggah oleh @sophiehol1 yang merupakan wanita kebangsaan Belanda, menunjukkan tiga lomba yang biasa dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Yakni, memasukkan paku ke botol (spijkerpoepen), makan kue (koekhappen), dan berjalan membawa telur (eierlopen).

Sampai saat ini, video tersebut telah ditonton 1,1 juta, 100 ribu suka, dan lebih dari 5.000 komentar. Beberapa orang yang berkomentar adalah warganet Indonesia. “Jadi selama ini permainan 17 Agustus made in Belanda,” tulis akun @hy.olynch. “Ternyata lomba Agustus juga warisan penjajah,” tulis @sunflowaaa8.

Dosen Program Studi Belanda Universitas Indonesia Achmad Sunjayadi mengatakan permainan memasukkan paku ke botol, makan kue, dan berjalan membawa telur merupakan permainan dari Belanda. Ada juga permainan lain yang termasuk dari Belanda, yaitu panjat pinang (klimmast). Masyarakat Belanda biasa melakukannya pada perayaan di desa.

Permainan itu bisa sampai ada di Indonesia kemungkinan dibawa oleh orang Belanda yang bertugas di Indonesia, biasanya dari kalangan miliper atau warga sipil. “Saya tidak mengetahui permainan tersebut diperkenalkan sekaligus atau berangsur, tetapi pada perayaan hari ulang tahun Ratu di Hindia Belanda, permainan itu disuguhkan,” kata Achmad kepada Republika.co.id, Sabtu (9/10).

Saat zaman kolonial, biasanya permainan itu dilakukan oleh orang dewasa. Permainan itu dilakukan setiap perayaan hari Ratu di setiap kota dan instansi sejak tahun 1885. Peserta yang ikut juga ditawarkan beragam hadiah bagi pemenang setiap lomba.

“Hadiah-hadiah yang diberikan berupa hadiah-hadiah yang dianggap mewah pada masanya, seperti tepung, roti, keju, dan pakaian,” ujar dia.

Beberapa permainan itu mengalami perubahan saat dimainkan di Indonesia. Misal, dalam permainan makan kue, di Indonesia diganti dengan kerupuk. Menurut Ahmad, kemungkinan besar perlengkapan makanannya disesuaikan dengan kondisi lokal karena kue saat itu terbilang cukup mahal dan belum tentu semua orang menyukainya.

Meski begitu, Achmad tidak mengetahui bagaimana permainan itu bisa menjadi hiburan dalam setiap peringatakan kemerdekaan Indonesia. Yang jelas, sebelum adanya permainan Belanda, bangsa bumiputra sudah menyukai berbagai permaninan.

“Sebelum adanya permainan-permainan tersebut, bangsa bumiputra juga sudah gemar dengan berbagai permainan. Apalagi yang melibatkan banyak orang dan menghibur,” tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement