Rabu 05 Nov 2025 01:30 WIB

DPR Aceh Dukung Pembangunan Terowongan Geurutee di Aceh Jaya

DPR Aceh mendukung rencana pembangunan terowongan Geurutee untuk meningkatkan ekonomi dan keamanan di wilayah Aceh Jaya.

Rep: antara/ Red: antara
Anggota DPRA dukung pemerintah bangun terowongan Geurutee di Aceh.
Foto: antara
Anggota DPRA dukung pemerintah bangun terowongan Geurutee di Aceh.

REPUBLIKA.CO.ID, MEULABOH, – DPR Aceh menyatakan dukungannya terhadap rencana pembangunan terowongan di Gunung Geurutee, Aceh Jaya, sebagai upaya meningkatkan aktivitas ekonomi di wilayah pantai barat selatan Aceh. Pernyataan ini disampaikan oleh Hj Salmawati, anggota Komisi III DPR Aceh, di Meulaboh, Selasa.

Hj Salmawati, yang akrab disapa Bunda Salma, menegaskan pentingnya pembangunan terowongan ini untuk meningkatkan akses transportasi dan mendukung aktivitas ekonomi masyarakat serta pelaku usaha di wilayah tersebut. "Hal ini juga dapat mempermudah pengiriman hasil alam berupa minyak kelapa sawit," ujar Salmawati.

Rencana pembangunan terowongan Geurutee mendapat perhatian dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, yang telah menurunkan tim untuk meninjau lokasi tersebut. Kepala Dinas PUPR Aceh, Mawardi, menyatakan bahwa peninjauan ini merupakan sinyal kuat kolaborasi antara pemerintah pusat dan Aceh dalam pembangunan infrastruktur strategis.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

Pentingnya Pembangunan Terowongan

Mawardi menambahkan bahwa usulan pembangunan ini didasarkan pada tingginya angka kecelakaan di kawasan tersebut. Terowongan dianggap mendesak tidak hanya untuk keselamatan, tetapi juga untuk pemerataan ekonomi dan konektivitas antar wilayah, sejalan dengan visi pembangunan nasional.

Kepala Balai Pembangunan Jalan Nasional (BPJN) Aceh, Heri Yugiantoro, mengatakan bahwa kehadiran terowongan akan signifikan mengurangi waktu tempuh antara Banda Aceh dan Aceh Jaya. Segmen jalan Paro-Kulu dari 13 km akan berkurang menjadi 6 km, sedangkan segmen Geurutee dari 8 km menjadi 2,7 km.

Tim Bappenas juga membahas skema pembiayaan proyek ini, mempertimbangkan opsi seperti pinjaman luar negeri, skema KPBU, dan APBN murni.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement