Kamis 07 Oct 2021 07:45 WIB

Analis: Partai Buruh di Indonesia Tetap Punya Prospek Bagus

Sebenarnya segmen Partai Buruh sudah kecil, yaitu hanya kalangan buruh.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Erik Purnama Putra
Deklarasi dilahirkannya kembali Partai Buruh yang digelar lewat Kongres ke-4 di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Selasa (5/10).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Deklarasi dilahirkannya kembali Partai Buruh yang digelar lewat Kongres ke-4 di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Selasa (5/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Analis politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menanggapi deklarasi atau dihidupkannya kembali Partai Buruh oleh Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal. Menurut dia, partai buruh di Indonesia tetap punya prospek yang bagus untuk ikut Pemilu 2024.

"Dengan syarat ada gebrakan dan terobosan yang luar biasa dilakukan oleh pimpinan petinggi partai buruh. Minimal belajar mengapa partai buruh tidak pernah lolos ambang batas parlemen selama ini? ini yang harus diatasi kepengurusan partai buruh," katanya saat dihubungi Republika di Jakarta, Selasa (5/10).

Pangi menyebut, sebenarnya segmen Partai Buruh sudah kecil, yaitu hanya kalangan buruh. Kemudian, bagaimana desain arsitekturnya supaya Partai Buruh tidak hanya mengandalkan basis segmen pemilih dari buruh agar bisa besar.

"Bagaimana kerja keras Partai Buruh agar mendapatkan empati dari pemilih Indonesia? Jangan sampai musibah yang datang, buruh saja tidak kompak dan bersatu satu suara memilih partai buruh walaupun mereka berasal dari buruh," kata Pangi.

Menurut dia, tetap saja kehadiran Partai Buruh harus diapresiasi. Pasalnya, paling tidak buruh punya corong dan representasi politik secara kelembagaan. Dengan begitu, Partai Buruh bisa bersuara untuk memperjuangkan nasib para buruh di kancah perpolitikan nasional.

"Misalnya, kalau kemarin kami punya Partai Buruh yang cukup kuat dan punya bergaining politik yang diperhitungkan di parlemen tentu tidak akan mudah UU Omnibus disahkan," ucap Pangi.

Dia berharap, buruh punya institusi secara kelembagaan politik untuk mengakomodasi aspirasi kepentingan dan suara mereka terkait desain agenda perjuangan buruh ke depannya.

Said Iqbal ditunjuk sebagai presiden Partai Buruh periode 2021-2026. Hal tersebut diputuskan dalam Kongres ke-4 Partai Buruh yang digelar di Hotel Grand Cempaka, Jakarta Pusat pada Selasa. "Ini sudah dimulai dengan 11 elemen yang bergabung, dipimpin, dan kita percayakan kepada Bung Said Iqbal untuk memimpin di pemilu yang akan datang," ujar mantan ketua umum Partai Buruh, Sonny Pudjisasono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement