Jumat 01 Oct 2021 23:07 WIB

Tokoh Papua: Gus Dur tak Bisa Dipisahkan dari Papua

Tokoh Papua mengatakan Gus Dur adalah sosok yang beri teladan bagi persatuan bangsa.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Bayu Hermawan
Yenny Wahid
Foto: Thoudy Badai_Republika
Yenny Wahid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid menyambangi  sejumlah tokoh penting di Papua di antaranya Thaha Alhamid dan Pastor Jhon Jonga. Pertemuan antara Yenny Wahid bersama kedua  tokoh tersebut dilaksanakan di rumahnya masing-masing.

Kedatangan putri Almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) bertujuan untuk menapak tilas jejak perjuangan Gus Dur dalam menanam dan memupuk perdamaian  di tanah Papua. Sekretaris Jendral Presidium Dewan Papua (PDP) Thaha Alhamid mengatakan,  Gus Dur ada di hati masyarakat Papua.

Baca Juga

"Gus Dur tidak bisa dipisahkan dari Papua. Ia ada di dalam hati semua masyarakat Papua," kata Thaha yang juga tokoh perjuangan Papua dalam keterangan, Jumat (1/10).

Thaja mengatakan, Gus Dur semasa hidupnya memang dikenal sebagai tokoh humanis yang banyak memberi teladan bagi keutuhan persatuan bangsa. Lanjutnya, cerita teladan kedekatan Gus Dur dengan masyarakat Papua sudah banyak didengar dan diketahui khalayak ramai, salah satunya ketika Gus Dur mengembalikan nama Papua yang semula dinamakan Irian Jaya.

Dia mengungkapkan, kenangan tersebut sangat lekat dalam ingatan sehingga tidak mampu menahan air mata ketika kembali menceritakannya kepada Yenny. Masih ingat dalam ingatan Thaha, bahwa Gus Dur juga memberikan sebuah kado yang setelah dibuka berisi bendera pusaka merah putih.

Selain itu, Thaha juga menjelaskan sejumlah tantangan berupa potensi konflik yang dihadapi Papua saat ini. Menurutnya, perlunya usaha lebih untuk memperkuat perdamaian antar sesama masyarakat di Papua.

Yenny mengatakan, tren tantangan sistem demokrasi saat ini di antaranya  perlakuan represif antarsesama kelompok masyarakat. Dia melanjutkan, sehingga sangat perlu adanya upaya lebih untuk menanamkan nilai-nilai Perdamaian kepada masyarakat.

Sementara itu, Pastor Jhon Jonga yang juga seorang tokoh agama sekaligus tokoh perjuangan Papua menerangkan, tantangan warga Papua sangat kompleks tidak terkecuali di bidang pendidikan. Menurutnya, saat ini perlu sekali memperbanyak fasilitas pendidikan untuk memupuk dan menanamkan nilai-nilai dasar perdamaian kepada warga Papua sejak dini.

Namun, niatnya untuk mendirikan sekolah seperti PAUD harus ia pendam karena keterbatasan yang ada. Dalam waktu dekat, Pastor Jhon Jonga akan meresmikan sebuah klinik yang ia dedikasikan untuk kesehatan warga Papua.

Kedua tokoh perjuangan Papua, baik Jhon Jonga maupun Hamid Althaha dikenal bersahabat dengan Gus Dur sehingga perlu bagi Yenny untuk mengunjungi mereka di tengah upaya mereka memberikan solusi bagi problematika yang terjadi di tengah masyarakat Papua.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement