Jumat 01 Oct 2021 20:50 WIB

Pembangunan ITF Sunter Masuki Tahap Prakonstruksi

ITF Sunter ketika beroperasi mampu mengolah 2.200 ton sampah di Jakarta per hari.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Erik Purnama Putra
Warga beraktivitas di dekat truk pengangkut sampah di area proyek Fasilitas Pengolahan Sampah Terpadu atau Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter, Jakarta Utara.
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warga beraktivitas di dekat truk pengangkut sampah di area proyek Fasilitas Pengolahan Sampah Terpadu atau Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter, Jakarta Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan fasilitas pengelolaan Sampah antara (FPSA) atau intermediate treatment facility (ITF) Sunter, Jakarta Utara, sedang dalam fase prakonstruksi.

Direktur Proyek ITF sekaligus Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT Jakarta Solusi Lestari (JSL), Aditya Bakti Laksana, mengatakan, pekerjaan yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) itu terus berlangsung.

Dia menuturkan, ITF Sunter adalah solusi pengolahan sampah yang tepat bagi warga Ibu Kota. Hal itu lantaran ITF Sunter ketika nanti beroperasi didukung dengan teknologi modern dan ramah lingkungan.

"Itu sebabnya ITF Sunter menjadi salah satu solusi dan prioritas bagi DKI Jakarta untuk mampu menyelesaikan permasalahan persampahan di Ibu Kota," ujar Aditya dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (1/10).

Dia menjelaskan, ITF Sunter mampu mengolah 2.200 ton sampah per hari. Jumlah itu, kata Aditya, bisa mengurangi 30 persen sampah yang dihasilkan warga Jakarta. Sehingga jumlah sampah yang dikirim ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, bisa berkurang 30 persen jika ITF Sunter sudah beroperasi.

Aditya menjelaskan, timbunan sampah warga Jakarta saat ini, mencapai 7.800 ton per hari. Dengan demikian, sambung dia, pembangunan mesin pengolah sampah tersebut ditargetkan bisa mengurangi beban sampah di TPST Bantargebang.

Tak hanya itu, ITF Sunter diklaim menggunakan teknologi yang mampu musnahkan dan mereduksi sampah antara 80-90 persen dengan standar emisi Euro 5. Hasil pengolahan sampah nanti bisa menghasilkan energi listrik setara 35 MegaWatt (MW) per jam.

"Jakpro dan PT JSL akan segera memulai pekerjaan prakonstruksi pada akhir tahun ini. Mohon doa dan dukungannya agar proyek ini dapat berjalan lancar dan menjadi solusi bagi Ibu Kota dan warga Jakarta. Maju Kotanya Bahagia Warganya," kata Aditya menirukan slogan yang dipopulerkan Gubernur DKI Anies Rasyid Baswedan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement