Jumat 17 Sep 2021 15:55 WIB

Kesaksian Nakes Korban KKB: Mereka Benar-Benar Brutal

TNI menembak tiga orang yang diduga anggota KKB penyerang puskesmas di Kiwirok.

Polda Papua sebut KKB Bakar SD, Puskesmas dan Pasar Kiwirok di Pegunungan Bintang
Foto:

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Papua mengecam tindakan kekerasan yang dialami sejumlah tenaga kesehatan di Distrik Kiwirok. "Kami meminta kepada pemerintah daerah Provinsi Papua beserta TNI-Polri untuk menjamin keamanan dan keselamatan tenaga kesehatan yang bertugas di seluruh wilayah Papua," kata Ketua IDI Wilayah PapuaDonald Aronggear, melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Donald menyerukan pernyataan sikap organisasi IDI untuk meminta jaminan keamanan dan keselamatan tenaga kesehatan demi kelancaran pelayanan kesehatan di seluruh wilayah Papua. Seruan tersebut disampaikan IDI Papua kepada seluruh pihak terkait, khususnya Pemerintah Provinsi Papua.

"Kami juga meminta kepada Pemerintah Provinsi Papua melakukan koordinasi dengan pemerintah kota/kabupaten, para tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat untuk ikut terlibat dalam menjaga keamanan para tenaga kesehatan dalam menjalankan tugas," ujarnya. Menurut Donald, aksi kekerasan tersebut berupa tindakan membakar fasilitas kesehatan yang dilakukan KKB hingga mengakibatkan sejumlah tenaga kesehatan terluka dan satu di antaranya wafat.

Donald berharap kejadian serupa tidak terulang, sehingga tenaga kesehatan dapat memberikan pelayanan dengan tenang tanpa intimidasi yang memicu rasa takut. Sementara itu dalam jumpa pers virtual yang diadakan oleh Tim Mitigasi IDI dan IDI Wilayah Papua, Jumat pagi, Donald mengatakan masyarakat Papua saat ini sedang membutuhkan pelayanan kesehatan, terutama di tengah situasi pandemi Covid-19. Aksi kekerasan terhadap tenaga kesehatan dikhawatirkan oleh Donald berdampak pada penurunan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat setempat karena jumlah tenaga kesehatan yang berkurang.

Pada Kamis (16/9), IDI Papua bersama 250 tenaga kesehatan menggelar aksi damai dengan cara berjalan kaki mengelilingi jalan protokol di Oksibil, Ibu Kota Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Peserta aksi memasang pita hitam dan menyalakan 1.000 lilin di sepanjang jalan. Aksi tersebut sebagai visualisasi rasa duka cita dan penghormatan bagi korban wafat bernama Gabriella Meilani yang berprofesi sebagai perawat di Puskesmas Kiwirok. Saat ini, kata Donald, seluruh tenaga kesehatan yang selamat dari lokasi kejadian telah dievakuasi menuju Jayapura.

Ketua Umum PB IDI Daeng M Faqih menyatakan turut berduka cita atas meninggalnya nakes akibat serangan KKB. "PB IDI mengutuk keras semua tindakan kekerasan dan anarkis terhadap fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan yang sedang menjalankan tugas pengabdian dan kemanusiaan, yang seharusnya mendapatkan perlindungan dan tidak dibenarkan menjadi sasaran semua tindak kekerasan," ujarnya.

PB IDI meminta kepada pemerintah dan aparat keamanan untuk sementara menarik tenaga kesehatan ke tempat yang lebih aman. PB IDI juga meminta kepada aparat keamanan untuk menindak tegas para pelaku tindak kekerasan dan anarkis agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi. "Serta mengapresiasi aparat keamanan yang melakukan tindakan cepat upaya pemulihan keamanan di seluruh Papua khususnya di Distrik Kiwirok," katanya.

Dua nakes yang sempat hilang pascapenyerangan KKB ditemukan di jurang kedalaman 30 meter. Mereka ditemukan pada Rabu (15/9) pukul 15.30 WIT. Sementara penyerangan puskesmas di Distrik Kiwirok terjadi pada Senin (13/9). Korban Kristina Sampe Tonapa ditemukan dalam kondisi hidup. Sedangkan korban Gabriela Meilan dalam kondisi meninggal dunia di lokasi yang sama.

photo
Daftar Korban Kekerasan KKB - (Infografis Republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement