REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sebanyak 25.563 peserta mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Seleksi Kompetensi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Guru dan non Guru di lingkungan Pemprov Jatim pada Selasa (14/9). Mereka terdiri dari peserta CPNS sebanyak 24.529 orang, dan PPPK non Guru sebanyak 1.034 orang.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengingatkan para peserta untuk fokus dalam mengerjakan soal yang diberikan dan tidak percaya dengan iming-iming dari pihak yang menjanjikan dapat meloloskan mereka. Termasuk soal joki dan lain-lain. Menurutnya, semua proses dilakukan secara online dan transparan.
“Seluruh tahapan proses pelaksanaan seleksi ASN ini dilakukan secara online dan transparan. Bahkan hasil atau nilai tes juga langsung keluar setelahnya dan peserta juga dapat langsung mengakses atau memantau langsung. Jadi peserta jangan sekali-kali percaya dengan pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang menjanjikan dapat meloloskan tes dan sebagainya,” kata Khofifah, Selasa (14/9).
Khofifah mengapresiasi para peserta yang telah memilih untuk mendedikasikan dirinya membangun Jawa Timur melalui jalur pengabdian ASN. Menurutnya, para peserta telah memiliki niat untuk mencurahkan segala energi positifnya untuk membangun negeri ini melalui Pemprov Jawa Timur dan berharap mereka jadi pioneer pembangunan Indonesia dari Jatim.
“Kemajuan Jatim di masa depan sangat bergantung kepada para calon abdi negara seperti kalian semua. Adik-adik inilah yang akan menjadi motor penggerak atau pioner dari kemajuan Jatim di masa yang akan datang," ujarnya
Khofifah mengatakan, proses pelaksanaan SKD dan Seleksi Kompetensi yang digelar di Graha Unesa dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Hal ini dibuktikan dengan berbagai proses yang harus dilalui panitia dan peserta sebelum mengikuti tes tersebut.
Dimana para peserta diwajibkan membawa surat keterangan bebas Covid-19 atau swab test Antigen/PCR, Formulir Deklarasi Sehat, serta vaksinasi Covid-19 minimal dosis pertama. Untuk panitia juga dilakukan tes swab antigen/PCR secara berkala. Kemudian saat di lokasi, baik peserta maupun panitia dilakukan pengecekan suhu tubuh, wajib memakai masker dan direkomendasikan memakai face shield, serta wajib cuci tangan pakai sabun. Peserta juga diminta menjaga jarak saat antrean.
Penataan meja tempat pelaksanaan tes secara Computer Assisted Test (CAT) juga diatur sedemikian rupa, sehingga berjarak antar satu peserta dengan yang lain. Panitia juga rutin melakukan disinfeksi baik di kursi, meja, komputer dan ruangan tes sebelum dimulai tes di tiap sesinya. Bagi peserta yang suhu tubuhnya di atas 37,5 derajat celcius, panitia menyediakan bilik khusus dan terpisah dengan peserta lain. Sedangkan bagi yang hasil swabnya positif, akan dilakukan penjadwalan ulang (reschedule) tes menunggu arahan dari BKN.