REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, Pulau Jawa dan Bali saat ini masih menjadi penyumbang kasus Covid-19 tertinggi di Indonesia. Baik pada kasus positif, kesembuhan, kematian, dan juga kasus aktif.
Hal ini, kata dia, dapat terjadi karena Pulau Jawa dan Bali mendominasi populasi di Indonesia serta terdapat ibu kota negara sehingga aktivitas sosial dan ekonominya pun lebih padat. “Dari data Covid-19 per pulau dapat disimpulkan bahwa penyumbang Covid-19 di Indonesia masih dari Pulau Jawa dan Bali baik pada kasus positif, kesembuhan, kematian, dan kasus aktif,” ujar Wiku saat konferensi pers, Jumat (10/9).
Berdasarkan data Satgas, kasus positif di Pulau Jawa dan Bali per 5 September telah mencapai angka 2.797.726 kasus atau menyumbang 67,76 persen dari total kasus nasional. Sedangkan pada total kasus kesembuhannya mencapai sebanyak 2.639.490 kasus atau 94,34 persen dari total kasus positif.
Sementara pada kasus kematiannya sebanyak 96.022 atau 3,43 persen dari total kasus. Saat ini kasus aktif di Pulau Jawa dan Bali sebesar 62.214 atau 40 persen. “Jika dibandingkan dengan bulan lalu, maka di bulan ini kasus positifnya telah turun sebesar 74,1 persen,” ujarnya.
Meskipun begitu, Wiku mengapresiasi tren penurunan kasus yang telah terjadi di Pulau Jawa dan Bali ini. Lebih lanjut, jika dilihat dalam peringkat pada kasus positif nasional, Satgas mencatat Pulau Jawa dan Bali berada di posisi pertama, kemudian diikuti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, serta Maluku dan Papua di urutan terakhir.
“Urutan ini sama dengan urutan penyumbang kematian nasional. Artinya, persentase kasus aktif sejalan dengan persentase kasus meninggal pada pulau-pulau di Indonesia,” jelas Wiku.
Sedangkan pada peringkat kasus kesembuhan, secara berurutan diduduki oleh Jawa dan Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Sumatra, serta Maluku dan Papua. Satgas juga mencatat pulau yang saat ini memiliki kasus aktif tertinggi yakni Jawa dan Bali yang sebesar 40 persen. Kemudian diikuti Sumatra yang sebesar 30,07 persen, Kalimantan sebesar 10,94 persen, Maluku dan Papua berada di peringkat keempat dengan 8,6 persen kasus aktif, Sulawesi sebesar 8,22 persen, dan Nusa Tenggara sebesar 2,18 persen.