REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pemerintah tak perlu terburu-buru menyampaikan bahwa Indonesia telah bebas dari pandemi. Untuk menyatakan pandemi telah berakhir, kata dia, harus mengacu pada data dan kondisi Covid-19 terkini dari berbagai negara di dunia.
“Jangan sampai kita tergesa-gesa menyampaikan bebas pandemi tanpa mengacu pada data dan kondisi Covid-19 terkini dari berbagai negara di dunia,” ujar Wiku saat konferensi pers yang disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (22/9/2022).
Wiku menegaskan, saat ini Indonesia masih berhati-hati dan mewaspadai kembali terjadinya peningkatan kasus. “Indonesia masih mengedepankan prinsip kehati-hatian dan kewaspadaan,” tambah dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan tak ingin mengikuti sikap Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang menyatakan bahwa pandemi Covid-19 telah usai. Jokowi mengatakan, hanya WHO yang bisa menyatakan bahwa pandemi Covid-19 telah berakhir.
“Pandemi ini kan terjadi di seluruh dunia, dan yang bisa memberikan statement menyatakan pandemi selesai itu adalah WHO,” kata Jokowi di Gerbang Tol Gabus, Bekasi, Selasa (20/9/2022).
Menurutnya, Indonesia masih harus berhati-hati dan mewaspadai kenaikan kasus Covid-19 kembali. Pemerintah pun tak akan terburu-buru menyatakan bahwa pandemi sudah berakhir.
“Kalau untuk Indonesia saya kira kita harus hati-hati, tetap harus waspada tidak harus tergesa-gesa, tidak usah segera menyatakan bahwa pandemi sudah selesai,” kata dia.
Jokowi mengatakan, masih ada beberapa negara yang angka kasus positifnya kembali mengalami kenaikan. Karena itu, ia menegaskan pentingnya sikap kehati-hatian terkait pandemi ini.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan pandemi telah usai. Pernyataan ini disampaikan walaupun AS masih dicengkram virus corona yang menewaskan ratusan warganya setiap hari. “Pandemi telah usai,” kata Biden dalam wawancara untuk program 60 Minutes yang dilakukan di sela pemeran otomotif Detroit yang dihadiri ribuan orang, Ahad (18/9/2022).
“Kami masih memiliki masalah dengan Covid-19, pekerjaan kami masih sangat banyak, tapi pandemi telah usai, bila anda menyadarinya, tidak ada lagi yang memakai masker, semua orang tampaknya dalam keadaan sehat, dan saya kira itu perubahan,” tambahnya.
Sejak awal masa jabatan Biden kasus kematian Covid-19 turun drastis. Sebelum Biden berkuasa, setiap hari lebih dari 3.000 warga AS meninggal dunia karena virus corona. Ketika Biden menjabat, perawatan, obat-obatan dan vaksin semakin banyak tersedia.
Namun menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) setiap harinya masih sekitar 400 warga AS yang meninggal karena Covid-19. Ia juga meminta 22,4 miliar dolar AS dari Kongres untuk mendanai persiapan potensi lonjakan kasus infeksi.