Jumat 10 Sep 2021 00:02 WIB

Sekjen DMI: Sebaiknya Yasonna Mundur atau Diganti Presiden

Kebakaran yang terjadi Lapas kelas 1 Tangerang memalukan negara.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agus Yulianto
Sekretaris Jenderal DMI KH Imam Addaruquthni.
Foto: DMI
Sekretaris Jenderal DMI KH Imam Addaruquthni.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Imam Addaruquthni menilai, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly seharusnya mundur dari jabatannya. Menurutnya, kebakaran yang terjadi Lapas kelas 1 Tangerang memalukan negara.

"Ini soal kemanusiaan dan telah menjadi berita internasional. Menyedihkan. Kalau Menkumham punya harga diri dan martabat, sebaiknya mundur untuk memberi keteladanan, atau Presiden turun tangan untuk mengganti. Di luar negeri, di negara demokratis, itu mengundurkan diri. Apalagi kalau di Jepang. Ini masalah yang sangat memalukan bangsa dan negara," tutur dia kepada Republika.co.id, Kamis (9/9).

Terlebih, Imam melanjutkan, selain jumlah korban tewas yang kini bertambah menjadi 44 orang, di antara korban juga terdapat dua warga negara asing sampai masuk di berbagai siaran internasional. Menurut dia, ini menunjukkan kebobrokan kepemimpinan di Kemenkumham.

"Secara kemanusiaan dan good governance, sama sekali tidak menunjukkan tata kelola yang benar dan tidak bisa dipertanggungjawabkan. Maka sebaiknya pertanggungjawabannya dengan mengundurkan diri," tutur dia.

Selain itu, Imam juga mengkritik, pakaian yang digunakan Menteri Yasonna dalam konferensi pers kebakaran Lapas kelas 1 Tangerang. Menurut dia, pakaian yang dikenakan oleh Yasonna tidak tepat digunakan untuk peristiwa nahas yang terjadi.

"Apalagi dalam konferensi pers itu menggunakan kostum yang mentereng dengan bintang empat di pundaknya. Necis sekali. Kalau terjadi kebakaran begini, pakai yang seperti itu, jelas tidak sesuai," tutur dia.

Menurut Imam, persoalan Lapas sudah menjadi masalah klasik terutama soal kelebihan kapasitas dan konstruksi bangunan yang sudah tua. "Kalau pun kejadian ini karena human error, atau hal teknis lainnya, tapi kalau sampai berujung maut, yang pertama sekali diminta pertanggungjawabannya adalah kepemimpinan sektoral," imbuhnya.

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement