REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut, presentase angka kematian di Indonesia saat ini masih konsisten berada di atas persentase kematian dunia sejak Juli 2020. Per 29 Agustus, presentase angka kematian di Indonesia tercatat berada pada 3,24 persen, lebih tinggi dari persentase di dunia yang sebesar 2,08 persen.
“Sayangnya, masih ada tugas besar yang perlu terus menjadi perhatian kita bersama yaitu angka kematian,” ujar Wiku saat konferensi pers, Selasa (31/8).
Satgas mencatat angka kematian nasional disumbangkan dari 10 provinsi dengan jumlah kasus meninggal tertinggi. Yakni Jawa Timur dengan 1.214 kematian, Jawa Barat sebanyak 922, Jawa Tengah sebanyak 530, Bali sebanyak 329, Sumatera Utara sebanyak 222, Kalimantan Timur sebanyak 213, DIY sebanyak 206, Riau sebanyak 193, Lampung sebanyak 179, dan Kalimantan Selatan sebanyak 150.
“Kesepuluh provinsi ini menyumbangkan 75 persen dari total kematian nasional pada minggu ini,” ucap dia.
Sementara itu pada kasus kesembuhan, Satgas mencatat persentase kesembuhan di Indonesia per 29 Agustus mencapai 91,42 persen, lebih tinggi dibandingkan dunia yang sebesar 89,36 persen. Wiku pun mengapresiasi 10 provinsi dengan angka kesembuhan tertinggi mingguan, yakni Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Utara, DIY, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Bali, Riau, dan Kalimantan Selatan.
“Kesepuluh provinsi ini menyumbangkan 68 persen dari total kesembuhan nasional,” jelas dia.
Untuk presentase kasus aktif di Indonesia per 29 Agustus tercatat sebesar 5,34 persen yang lebih rendah dari kasus dunia yakni sebesar 8,56 persen. Satgas mencatat terdapat 10 provinsi dengan jumlah kasus aktif tertinggi saat ini, yakni Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera Utara, DIY, Jawa Timur, Papua, DKI Jakarta, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Bali.
“Kesepuluh provinsi ini menyumbangkan 65 persen atau lebih dari setengah total kasus aktif di Indonesia,” ujar Wiku.
Wiku menyebut, sembilan dari 10 provinsi tersebut sama-sama menjadi penyumbang tertinggi pada angka kasus aktif, angka kesembuhan, dan angka kematian dalam waktu yang bersamaan. Artinya, kata dia, kualitas pelayanan kesehatan di provinsi-provinsi tersebut sudah ditingkatkan, namun kasus kematian tetap belum dapat ditekan.