Rabu 18 Aug 2021 17:25 WIB

Duta Pancasila, BPIP: Harapan Baru Bagi Purna Paskibraka

Kita ingin Pancasila ini menjadi ideologi yang bekerja sehingga harus kita bumikan

Pengarahan kepada para Purna Paskibraka tahun 2021 yang juga ditetapkan menjadi Duta Pancasila di halaman tengah Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (18/8).
Foto: BPIP
Pengarahan kepada para Purna Paskibraka tahun 2021 yang juga ditetapkan menjadi Duta Pancasila di halaman tengah Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (18/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo berharap Purna Paskibraka tahun 2021 yang sudah ditetapkan sebagai Duta Pancasila dapat membumikan nilai-nilai Pancasila dengan cara baru atau kekinian dalam kehidupan sehari-hari.

“Kenapa saudara-saudara semuanya dijadikan Duta Pancasila? Kita ingin Pancasila ini menjadi ideologi yang bekerja sehingga harus kita bumikan dalam kehidupan kita sehari-hari, bukan hanya slogan, bukan hanya hafalan, seperti tadi disampaikan oleh Bu Mega,” ucapnya saat memberikan pengarahan kepada para Purna Paskibraka tahun 2021 yang juga ditetapkan menjadi Duta Pancasila di halaman tengah Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (18/8) seperti ditulis laman BPIP.go.id.

Menurutnya nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya harus menjadi panduan inspirasi seluruh anak-anak bangsa dengan karya-karya nyata yang inovasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, sehingga nilai-nilai Pancasila bisa tertanam di generasi muda.

"Ini sebuah langkah terobosan karena anggota Paskibraka merupakan putra-putri terbaik, putra-putri pilihan dari seluruh penjuru Tanah Air, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote. Mendapatkan tugas yang tidak ringan yaitu memperkuat nilai-nilai Pancasila di kalangan anak-anak muda dan yang paling penting juga menjaga agar Pancasila tetap kokoh, sebagai pemersatu bangsa," paparnya.

Sebagai sebuah negara yang besar, Indonesia memiliki penduduk yang besar, suku yang beragam, hingga bentangan ribuan pulau yang memanjang dari Sabang sampai Merauke. Bangsa Indonesia juga memiliki adat, tradisi, hingga agama yang beragam. Menurut Presiden, semua perbedaan tersebut dapat disatukan oleh ideologi Pancasila. "Nggak ada negara yang seberagam kita ini, enggak ada. Siapa yang bisa mempersatukan? Ya ideologi kita," tegasnya.

Kepala Negara menaruh harapan besar terhadap para Purna Paskibraka tersebut karena semuanya memiliki talenta-talenta yang hebat di berbagai bidang. Menurutnya, hal tersebut merupakan kekuatan yang harus terus dirawat ke depannya.

"Saya harapkan saudara-saudara nanti bisa menjadi motivator bagi anak-anak muda yang lainnya, berbagi pengalaman, mendorong prestasi, membentuk kesadaran akan nilai-nilai, dan tergerak untuk merajut simpul-simpul persatuan, menjadi pelopor perubahan dan kemajuan yang bermanfaat bagi nusa, bangsa, dan negara," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama Ketua Dewan Pengarah BPIP Dr (HC) Hj Megawati Soekarnoputri juga menaruh harapan besar kepada Purna Paskibraka yang ditetapkan sebagai Duta Pancasila untuk menjadi benteng ideologi negara. Penggagas Purna Paskibraka sebagai Duta Pancasila tersebut juga menegaskan Pancasila tidak hanya menjadi slogan melainkan harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Saya menggagas ini bentuk keprihatinan kepada Purna Paskibraka karena setiap tahunnya mencapai 25 ribu orang mulai dari tingkat nasional sampai kabupaten kota, tetapi tidak memiliki tugas lain, maka dari itu saya punya ide untuk dijadikan Duta Pancasila,” jelasnya.  

Ia bahkan menegaskan, jika tidak sanggup untuk menjadi Duta Pancasila maka untuk mundur dari Purna Paskibraka dan Duta Pancasila. Karena Duta Pancasila dinilai memiliki tugas yang cukup berat seperti memperjuangan kemerdekaan Indonesia. “Bisa kah kalian mengucapkan merdeka atau mati, jika negara memanggil dalam bahaya, kamu sebagai orang pasti akan disebut kader-kader Pancasilais, ya kalau nggak mau mundur monggo tidak ikut duta Pancasila,” tegasnya.

Ia juga menekankan menjaga dan membumikan Pancasila bukan dilakukan untuk diri sendiri melainkan Duta Pancasila Purna Paskibraka ini harus turun langsung kepada masyarakat di setiap daerahnya masing-masing. “Siapa yang siap ayo, kalian akan digembleng, syaratnya adalah turun ke bawah ketemu sama rakyat tanya penderitaannya,” ujarnya.

Dirinya juga mengaku bangsa dan negara harus mempersiapkan diri untuk masa depan terutama naka-anak muda. Karena peran pemuda-pemudi sangat penting untuk menjadi benteng negara dari orang atau kelompok yang menggoyah Ideologi Pancasila. “Kalian itu harus kokoh, tegar. Tidak bisa nasib bangsa ini hanya dibiarkan keleleran tapi tidak ada perencanaan masa depan, termasuk pemuda pemudinya,” ujarnya.

“Tidak  mungkin, kalau kita merubah Ideologi Negara kita, dengan ideologi lain, pasti negara kita ambruk tidak ada lagi Negara Kesatuan Republik Indonesia, tidak ada namanya Bhinneka Tunggal Ika, Bermacam-macam Tapi Satu Jua. Contohnya pandemi ini akan membuka hal-hal yang belum terbuka, seperti dengan gotong royong yang sangat kuat,” tutupnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof Drs KH Yudian Wahyudi MA PhD dalam laporannya menjelaskan jumlah peserta yang telah melaksanakan pembinaan ideologi Pancasila adalah 11.173 Paskibraka dari 31 provinsi dan 225 kabupaten/kota. Program pembinaan bersama BPIP dalam tahapan pembentukan Paskibraka telah dimulai sejak 5 April 2021. "Pembinaan ideologi Pancasila dilaksanakan mulai dari tahapan seleksi dan rekrutmen di tingkat kabupaten/kota melalui materi tes kepancasilaan," ujar Kepala BPIP.

Selanjutnya, Purna Paskibraka Duta Pancasila akan mendapat pembinaan berkelanjutan dari BPIP dalam organisasi Duta Pancasila Paskibraka Indonesia atau DPPI yang dibentuk dari tingkat nasional hingga tingkat kabupaten/kota untuk pengarusutamaan Pancasila. "Paskibraka sebelum tahun 2021 secara bertahap juga akan mengikuti pembinaan ideologi Pancasila dan yang telah memenuhi persyaratan akan ditetapkan menjadi Purna Paskibraka Duta Pancasila," imbuh Kepala BPIP.

Turut hadir dalam acara tersebut yaitu Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement