Kamis 19 Aug 2021 22:34 WIB

Kemendikbudristek Gelar Rekrutmen Guru ASN PPPK

Dalam Silaturahmi Merdeka Belajar disebut rekrutmen untuk cari guru profesional

guru mengajar dalam program pembelajaran tatap muka (ilustrasi). Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berkolaborasi dengan Kementerian dan Lembaga Pemerintah terkait menghadirkan kesempatan bagi guru honorer untuk menjadi guru Aparatur Sipil Negara (ASN) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Rekrutmen guru ASN PPPK dilakukan sebagai upaya pemerintah dalam mengatasi masalah kekurangan guru.
Foto:

Sejalan dengan apa yang disampaikan Nunuk, Wakil Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Agustina Wilujeng Pramestuti mengatakan proses pengangkatan guru honorer menjadi ASN PPPK tidak hanya berada di tangan Kemendikbudristek, tetapi ada di beberapa kementerian termasuk Kementerian PAN RB, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan dan Badan Kepegawaian Nasional. 

“Alhamdulillah koordinasi yang dilakukan Menteri Nadiem bersama beberapa kementerian dan lembaga berhasil, sehingga ada program pengangkatan satu juta guru honorer,” tuturnya. 

Agustina memberikan apresiasi kepada Kemendikbudristek atas kerja kerasnya sehingga program pengangkatan guru honorer ini bisa direalisasikan. “Sekali lagi saya ucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Mas Menteri atas kerja kerasnya menerbitkan acuan, arahan yang bisa di klik langsung oleh guru, dan dengan di klik bisa menyelesaikan solusi untuk guru. Kerja keras ini memang tidak lepas dari dedikasi yang diberikan oleh Kemendikbudristek,” ucapnya. 

Agustina berharap mayoritas guru honorer yang mendaftar dapat lulus dan diterima sebagai ASN PPPK. “Kalau sudah diterima, saya berharap jangan melompat ke tempat yang lain dan tetaplah menjadi guru. Guru yang mendedikasikan dirinya untuk pendidikan,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Forum Guru Honorer Non Kategori 2 Persatuan Guru Honorer Republik Indonesia (PGHRI), Raden Sutopo Yuwono sangat menyambut gembira terkait program penerimaan satu juta guru honorer menjadi guru ASN PPPK. “Kami sangat bersyukur di era kepemimpinan Presiden Jokowi dan Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim, regulasi ini benar-benar hadir. Artinya seleksi guru ASN PPPK bukan hanya mengakomodir tenaga honorer kategori 2 namun justru kami sebagai tenaga honorer non kategori 2, yang belum terdaftar di BKN,” ucapnya.

Pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 RI, Sutopo merasakan betul-betul kemerdekaan bagi guru-guru honorer khususnya guru honorer non kategori 2. “Setelah 15 tahun kami tidak bisa mengikuti rekrutmen ASN, akhirnya pada HUT ke-76 RI, kami memiliki kesempatan untuk mendapatkan kesejahteraan dan status kepegawaian yang mendapatkan gaji serta tunjangan yang setara bahkan lebih,” tuturnya. 

Untuk itu, Sutopo sebagai perwakilan guru honorer non kategori 2 akan mempersiapkan diri dengan berbagai macam fasilitas yang diberikan Kemendikbudristek. “Kami akan memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya untuk dapat lulus menjadi ASN PPPK. Kami berharap semoga semua guru honorer yang daftar dapat lulus menjadi ASN PPPK. Ini betul-betul rekrutmen terbesar dan yang terangkat pun terbanyak sepanjang sejarah,” imbuhnya. 

Sutopo mengungkapkan “99 persen pemerintah sudah mengabulkan permohonan kami. Tinggal satu persen formasi jabatan yang belum terakomodir, yaitu tenaga administrasi. Tahun ini atau tahun depan akan diperjuangkan formasinya,” harap Sutopo. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement