REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap tahunnya, bulan Agustus menjadi momentum yang ditunggu-tunggu bagi seluruh rakyat Indonesia. Seakan telah menjadi tradisi, pada bulan kemerdekaan ini, berbagai perlombaan dihelat. Semua orang bersukacita mengisi hari kemerdekaan dengan merayakannya.
Namun, selama dua tahun terakhir gema perayaan meredup akibat pandemi Covid-19. Tahun 2021 ini, kekosongan perayaan bulan kemerdekaan itu tidak terjadi. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengajak masyarakat merayakannya lewat lomba “Rayakan Merdekamu”.
Seorang anak perempuan muncul dalam sebuah video dengan berpakaian adat khas Sumatra Barat. Ia menari dengan anggun. Tidak lama, dalam video yang sama si anak mengenakan pakaian adat Bali, lalu berganti dengan pakaian adat Jawa Tengah, dan berganti lagi dengan pakaian bernuansa merah putih sambil menari. Di akhir video, anak perempuan ini bernyanyi dengan merdu menyuarakan isi hatinya tentang Indonesia.
Ada pula video puisi berjudul “Indonesia” yang dibacakan dengan penuh penghayatan oleh seorang siswa SMP. Sambil membacakan puisi, dalam video ia juga mengenakan berbagai pakaian adat dari sejumlah daerah di Indonesia. Bukan hanya itu, ada pula video salah satu guru yang dengan kreatif menggabungkan sosok dirinya dengan beragam pakaian adat dalam satu layar video dan secara bergantian berbicara tentang arti kebinekaan.
Video di atas adalah sebagian kecil dari video kreasi yang dikirimkan oleh peserta lomba “Rayakan Merdekamu”. Lomba ini diselenggarakan guna menyalakan kembali gema perayaan kemerdekaan Republik Indonesia. Lomba ‘Rayakan Merdekamu’ ini, digelar untuk mengisi ruang-ruang peringatan hari kemerdekaan yang kosong akibat pandemi Covid-19 dengan cara menyebarluaskan potret keberagaman bangsa dan menggugah semangat toleransi di ranah digital atau virtual. Lomba ini dimulai dengan tahap pengumpulan karya sejak tanggal 18 Juli 2021 sampai 9 Agustus 2021.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim dalam video sosialisasi lomba yang diunggah di kanal YouTube Kemendikbud RI menyerukan ajakannya. “Mari membangun Indonesia tangguh dan tumbuh dengan merayakan kemerdekaan dalam belajar, berkarya, dan berbangsa.”
Pada masa pandemi yang begitu banyak tantangan, Mendikbudiristek juga menyampaikan pesan persatuan. “Sekarang adalah momen terbaik untuk kita memperkuat kebersamaan sebagai bangsa yang kuat karena bineka,” tuturnya.
Kegiatan yang didukung pula oleh Radio Republik Indonesia (RRI) ini mengajak masyarakat untuk unjuk kebolehan dan semangat kebinekaan dalam delapan kategori. Pada kategori 1 sampai dengan 6, masyarakat diajak untuk mengenakan busana adat atau busana dengan nuansa tradisional sambil merekam video karya kreatif bertema kebinekaan. Dalam karya tersebut peserta dapat menyanyikan lagu, membacakan puisi, menampilkan tarian, bercerita, berpantun, dan bentuk ekspresi lainnya.
Kategori 1 ditujukan kepada siswa TK/ PAUD/ TKLB dan sederajat; Kategori 2 dapat diikuti oleh siswa SD/ SDLB/Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) jenjang SD; Kategori 3 menyasar siswa SMP/ SMPLB/ SILN jenjang SMP dan sederajat; Kategori 4 dapat diikuti oleh siswa SMA/ SMK/ SMALB/ SMKLB/ SILN jenjang SMA dan sederajat; Kategori 5 dapat diikuti oleh mahasiswa/I; dan kategori 6 dapat diikuti oleh pelaku seni dan budaya/masyarakat umum.
Selain enam kategori tersebut, ada kategori 7 yang meliputi pendidik dan tenaga kependidikan, yang dapat berpartisipasi dalam lomba mengenakan busana adat atau busana dengan nuansa tradisional sambil mengajar dengan topik kebinekaan. Sementara di kategori 8, khusus diperuntukkan bagi wartawan untuk mengikuti lomba menulis artikel bertema kebinekaan.
Penjurian lomba dilakukan secara berjenjang. Juri-juri yang dilibatkan meliputi perwakilan Kemendikbudristek, sejumlah pakar, praktisi di bidangnya, tokoh, serta pelaku seni dan budaya, seperti Seto Mulyadi, Tasya Kamila, Dennis Adhiswara, Najeela Shihab, dan Purwacaraka.
Setelah penjurian, Kemendikbudristek juga menghadirkan tayangan pemilihan juara pertama setiap kategori oleh Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim dan dua menteri lainnya, pada acara yang disiarkan melalui kanal YouTube Kemendikbud RI dan TVRI pada 29 Agustus 2021.
Tidak berhenti sampai di sini, karya-karya finalis juga akan dipamerkan dan dapat dinikmati di laman rayakanmerdekamu.kemdikbud.go.id mulai 17 hingga 31 Agustus 2021. Selain itu, Kemendikbudristek yang juga menjadi bagian dari Rumah Digital Indonesia diberikan tempat untuk mempromosikan 50 karya peserta dari setiap kategori pada platform tersebut.
Masyarakat Indonesia dapat menemukannya di laman rumahdigitalindonesia.id pada bagian ruang “Seni dan Budaya” dan dapat turut menyebarkan konten-konten lomba ‘Rayakan Merdekamu’ dengan mencari tagar #RayakanMerdekamu pada media sosial.