Kamis 19 Aug 2021 05:44 WIB

75 Rumah Warga Rusak Berat Akibat Abrasi di Karawang

Kecamatan Cibuaya berpotensi gelombang ekstrem dan abrasi kategori sedang-tinggi.

Rep: RR Laeny Sulistyawati/ Red: Agus raharjo
Kondisi rumah warga tampak dari rumah warga yang ditinggalkan oleh pemiliknya akibat terdampak abrasi laut di Simonet, Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (25/5/2021). (Ilustrasi)
Foto: ANTARA/Harviyan Perdana Putra
Kondisi rumah warga tampak dari rumah warga yang ditinggalkan oleh pemiliknya akibat terdampak abrasi laut di Simonet, Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (25/5/2021). (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Abrasi pantai yang mengiringi gelombang ekstrem mengakibatkan puluhan rumah warga Desa Cemara Jaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, rusak berat. Peristiwa ini terjadi pada Senin (16/8) pukul 19.15 waktu setempat.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kawarang menginformasikan total rumah rusak sebanyak 177 unit dengan tingkat yang berbeda. "Rumah rusak berat sebanyak 75 unit, rusak sedang 54 dan rusak ringan 48," ujar Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (19/8).

Selain itu, sebanyak 138 warga mengungsi ke tempat kerabat dan tetangga sekitar. Ada 474 warga atau 173 kepala keluarga terdampak abrasi di Karawang. Abdul Muhari menambahkan, sejauh ini tidak ada informasi korban jiwa maupun warga luka-luka akibat abrasi pantai tersebut.

BPBD setempat telah melakukan kaji cepat dan mengevakuasi warga yang membutuhkan pertolongan. Di samping itu, BPBD Kabupaten Karawang berkoordinasi dengan instansi terkait serta pihak kecamatan maupun desa.

Berdasarkan kajian inaRISK, wilayah Cibuaya merupakan salah satu kecamatan dari total sembilan kecamatan yang berpotensi gelombang ekstrem dan abrasi dengan kategori sedang hingga tinggi. Setiap tahun pesisir Desa Cemarajaya yang berada di Kecamatan Cibuaya ini terkikis abrasi yang menyebabkan gelombang laut sampai di pemukiman warga.

"Pada sistem pemantauan cuaca maritim BMKG, wilayah perairan Karawang-Subang termonitor tenang, dengan tinggi gelombang 0,1-0,5 meter pada Kamis (19/8)," ujarnya. Ia menambahkan, wilayah Cibuaya yang terdampak abrasi terpantau berawan dan cerah berawan sehingga diharapkan tidak memperburuk kondisi saat ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement