Selasa 03 Aug 2021 20:53 WIB

Satgas: Informasi Vaksin Picu Varian Baru Adalah Hoaks

Informasi vaksin Covid-19 bisa menyebabkan kematian dalam dua tahun juga hoaks.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, informasi yang menyatakan vaksin Covid-19 bisa menyebabkan kematian dalam dua tahun adalah hoaks. Begitu juga dengan informasi yang menyebut vaksin memicu varian baru virus corona, kabar itu dipastikan tidak benar alias hoaks.

"Terkait dengan pernyataan Luc Montagnier yang menyatakan semua orang yang divaksinasi akan mati dalam dua tahun adalah tidak benar. Kutipan itu secara keliru dikaitkan dalam meme berita palsu yang telah beredar secara luas," kata Wiku, Selasa (3/8).

Wiku mengatakan, pernyataan bahwa vaksinasi dapat menyebabkan varian baru virus corona juga tidak benar. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kata Wiku, menjelaskan bahwa vaksinasi tidak dapat menyebabkan virus corona bermutasi menjadi varian baru.

"Mutasi terjadi ketika virus memperbanyak diri pada inang hidup. Pada vaksin, virus yang digunakan adalah virus yang sudah dimatikan, virus yang tidak utuh, dan virus yang sudah dirancang sedemikian rupa sehingga tidak mampu memperbanyak diri dalam tubuh," katanya.

Terkait dengan berbagai hoaks mengenai Covid-19 yang banyak tersebar, Wiku meminta kepada masyarakat untuk dapat selektif dan bijak dalam memilih dan mengabarkan informasi. Hoaks, kata dia, dapat mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap upaya penanganan pandemi yang dilakukan pemerintah dan masyarakat secara bersama-sama," katanya.

Menurut Wiku, diperlukan kombinasi protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan), 3T (testing, tracing dan treatment) serta vaksinasi. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk dapat mendukung kebijakan pemerintah dalam upaya penanggulangan pandemi Covid-19 secara menyeluruh.

Wiku menambahkan, pemerintah telah mendistribusikan lebih dari 7 juta masker sejak 3 Juli 2021. "Pemerintah juga membagikan vitamin bagi masyarakat, melakukan penebalan fasilitas isolasi terpusat di Jabodetabek bersama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah tersedia sebanyak 17.941 tempat tidur," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement