Selasa 03 Aug 2021 14:25 WIB

BPPT Ditugasi Luhut Buat Kawasan Riset Tanaman Obat di Sumut

Lokasi tersebut dianggap mempunyai lahan dan potensi tanaman bermanfaat obat.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Mas Alamil Huda
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mendapatkan tugas dari Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi untuk merancang dan mendesain kawasan riset dan inovasi tanaman obat serta tanaman pangan di Kabupaten Humbahas, Provinsi Sumatra Utara (Utara). Lokasi tersebut dianggap mempunyai lahan dan potensi tanaman bermanfaat obat dan tanaman hortikultura yang sangat tinggi.

Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan, sudah saatnya upaya pemanfaatan dan inovasi potensi komparatif menjadi produk kompetitif terus dimaksimalkan. Apalagi Indonesia ialah bangsa yang dianugerahi sumberdaya alam melimpah, utamanya sumber daya tanaman.

"Penyiapan pusat riset ini juga sebagai bagian dari penguatan program prioritas nasional pengembangan lumbung pangan atau food estate nasional di Kabupaten Humbang Hasundutan," kata Hammam dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id pada Selasa (3/8).

Hammam menyampaikan terkait dengan penyerahan dokumen perencanaan pembangunan teknologi diawali pengembangannya pada Desember tahun 2020. Adapun tujuannya untuk pengembangan kognitif guna memperkuat cadangan pangan nasional yang menggunakan teknologi modern. 

"Nantinya akan diintegrasikan dengan percontohan praktek pertanian modern dan teknologi verbal dan waktu," ujar Hammam.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan, pemilihan konsep green building karena memiliki unsur nuansa lokal. Ia menjelaskan, pembangunan tahap satu dan dua merupakan satu kesatuan yang akan dilaksanakan melalui satu proses lelang proyek konstruksi oleh Kementerian PUPR. 

"Dengan anggaran pembangunan dilaksanakan pada 2021-2023 oleh penyediaan jasa profesional," ujar Luhut.

Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dengan BPPT sudah mengadakan Rapat Koordinasi Penyerahan Detail Engineering Desain (DED) dan Pembahasan Pembangunan Taman Sains dan Teknologi Herbal (TSTH). Luhut berpesan kepada Kementerian PUPR untuk segera menyampaikan percepatan proses lelang sesuai ketentuan yang berlaku. 

"Saya berpesan kepada BPPT untuk dapat segera menyelesaikan dokumen amdal (analisis dampak lingkungan) untuk persetujuan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta menyusun rencana pembangunan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) agar bisa segera dilaksanakan dan menjadi ikon riset center yang berkelas," ucap Luhut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement