Selasa 29 Jun 2021 13:21 WIB

HMI: Sudah Saatnya Jokowi Buktikan Dirinya Siap Dikritik

Disayangkan ada pihak yang mencoba pasang badan dan menolak kritik dari mahasiswa UI.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Agus Yulianto
Salah satu meme buatan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) kepada Presiden Jokowi.
Foto: Dok BEM UI
Salah satu meme buatan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) kepada Presiden Jokowi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PB HMI MPO, Affandi Ismail, mengatakan, label ‘King of Lips Service’ terhadap Presiden Jokowi dari BEM UI bisa dibenarkan dengan melihat banyaknya janji politik Jokowi. Menurut dia, dari banyaknya janji Jokowi, belum mampu direalisasikan hingga periode kedua ini.

"Persoalan multidimensi yang tengah dihadapi oleh bangsa ini semakin memperjelas kegagalan Jokowi sebagai presiden RI setelah memimpin negara ini lebih kurang tujuh tahun," ujar dia dalam keterangannya, Selasa (29/6). 

Menyoal kritikan yang diterima Jokowi, kata dia, seharusnya Presiden bisa tampil di garda depan untuk memberi contoh berdemokrasi yang ideal. Utamanya, memberikan rakyat kesempatan untuk mengkritik dan menolak kebijakan yang dinilai bisa merugikan rakyat banyak.

"Namun faktanya, Jokowi semakin menunjukkan tangan besinya. Sehingga, benar jika dikatakan bahwa salah satu alasan yang membuat gelar 'King of Lips Service' disematkan kepada Jokowi," ucapnya.

Dia mengatakan, sematan itu cocok karena ungkapan Jokowi sendiri yang sempat menyatakan ‘rindu ingin didemo’ agar pemerintahannya dapat dikontrol. Namun, fakta di lapangan, Affandi menambahkan, sangat jauh berbeda jika dilihat perlakuan terhadap para pengkritik dari berbagai kalangan.

"Sudah saatnya Pak Jokowi membuktikan kata-katanya untuk siap dikritik, termasuk yang paling penting adalah segera merealisasikan semua janji-janji politiknya," ucap dia.

Membahas sikap kritis yang ditonjolkan oleh Ketua BEM UI, pihaknya mengaku sangat mengapresiasinya di situasi saat ini. Namun, dia menyatakan, cukup disayangkan jika ada pihak yang mencoba pasang badan dan menolak kritik dari mahasiswa UI itu.

"Utamanya, terhadap kebobrokan penguasa apalagi dia dari kalangan akademisi," katanya.

Lebih jauh, dia menambahkan, saat ini kegagalan akademik dan intervensi penguasa terhadap kepemimpinan perguruan tinggi semakin kentara. Hal itu terlihat dari pemanggilan Ketua BEM UI, Leon Alvinda Putra, bersama jajaran kepengurusannya serta Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) UI oleh pihak rektorat melalui Direktur Kemahasiswaan UI, Tito Latif Indra, kemarin.

"Dan, diketahui bahwa pemanggilan ini adalah imbas dari unggahan BEM UI yang mengkritik Jokowi dengan memberikan gelar Jokowi sebagai “King of Lips Service,” ucap dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement