REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar, mengimbau agar masyarakat desa mulai memakai masker dobel dan menghindari aktivitas makan bersama untuk menekan penularan Covid-19.
"Kita imbau untuk tidak makan bersama. Karena kalau makan bersama itu pasti buka masker, terus pasti ngobrol. Ngobrol ini jadi masalah tersendiri juga," ujar Mendes PDTT dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (28/6).
Abdul Halim mengungkapkan, jumlah warga di desa yang terkonfirmasi positif Covid-19 per 28 Juni 2021 mencapai sebanyak 257.335 orang. Jumlah itu, menurutnya, belum termasuk data desa di Provinsi Maluku Utara yang masih dalam proses pembaruan data.
"Secara umum, berdasarkan data yang masuk ke Kemendes PDTT dari data desa, minus Provinsi Maluku Utara karena masih dalam proses update, terkonfirmasi 257.335 orang yang positif," jelas Gus Menteri, demikian ia biasa disapa.
Selain itu, juga terkonfirmasi sebanyak 85,52 persen atau berjumlah 220.064 orang diantaranya dinyatakan sembuh. Sebanyak 4,07 persen atau 10.483 orang meninggal dunia, dan sebanyak 12,79 persen atau berjumlah 32.918 orang dirawat. Ia menyampaikan, sebagian besar masyarakat desa yang terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut adalah orang tanpa gejala (OTG).
Dalam hal ini, pasien dengan kategori OTG ditangani relawan desa lawan Covid-19 melalui ruang isolasi yang telah tersedia di masing-masing desa. Adapun relawan desa lawan Covid-19 dan penyediaan ruang isolasi desa sendiri, telah terbentuk sejak tahun 2020.
"Alhamdulillah dari regulasi yang kita buat, terbentuklah ribuan desa yang membentuk relawan desa lawan Covid-19," ujar Doktor Honoris Causa dari UNY itu.
Menurut Gus Menteri, diterjunkannya relawan desa lawan Covid-19 dalam melakukan berbagai penanganan dan pencegahan penularan Covid-19 di desa cukup efektif menekan angka penyebaran Covid-19 di desa. Ia mengakui, bahwa timbulnya varian baru Covid-19 belakangan ini berdampak pada peningkatan angka penularan.