REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasubag Humas Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta Taga Radja mengatakan, ada sebanyak empat sekolah yang menunda pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) tahap dua. Dia menyebut, sejumlah sekolah ini memiliki alasan yang berbeda-beda dalam penundaan tersebut.
"Sebutannya, empat sekolah itu bukan membatalkan, tapi menunda," kata Taga saat dihubungi, Rabu (16/6).
Taga merinci, empat sekolah tersebut, yakni SMAN Unggulan MH Thamrin, SDN 08 Kenari, Madrasah Ibtidaiyah RPI, dan Jakarta Islamic School (JIS) Kelapa Dua Wetan. Dia menuturkan, ada berbagai alasan sekolah tersebut menunda pelaksanaan uji coba PTM.
Salah satunya adalah SDN Kenari 08 yang menunda PTM lantaran seorang guru dan kepala sekolah tersebut terpapar Covid-19. Namun, Taga mengungkapkan, saat ini, sekolah itu telah dibuka kembali setelah sempat ditutup selama tiga hari untuk penyemprotan disinfektan. Kedua tenaga pendidik yang dinyatakan positif virus corona pun masih melakukan isolasi mandiri.
Sementara itu, sambung dia, SMAN Unggulan MH Thamrin menunda uji coba PTM lantaran wilayahnya masih masuk dalam zona oranye Covid-19. "Jadi kalau MH Thamrin tetap, karena masih tinggi kan Covid-nya. Iya (masuk zona oranye)," ujarnya.
Sedangkan penundaan di sekolah JIS Kelapa Dua Wetan karena bersamaan dengan pelaksanaan tes penilaian akhir tahun (PAT) secara daring. Pelaksanaan PAT tersebut biasanya berlangsung selama dua pekan.
"Kalau yang JIS kebetulan pada hari yang sama sedang melaksanakan penilaian akhir tahun (PAT) full daring," jelas dia.
Lalu, keputusan menunda PTM di sekolah Madrasah Ibtidaiyah RPI merupakan keinginan komite orang tua siswa yang tidak mengizinkan sekolah dibuka hingga kondisi pandemi Covid-19 melandai. Taga menyebut, Disdik DKI tidak mempermasalahkan hal ini. Sebab, dalam pelaksanaan uji coba PTM memerlukan persetujuan dari para orang tua murid.
"Kalau Madrasah Ibtidaiyah memang kan orangtuanya belum mengizinkan. Enggak masalah juga," tutur dia.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, pihaknya akan tetap melaksanakan uji coba PTM tahap dua, meski kasus Covid-19 di Ibu Kota sedang melonjak. Adapun uji coba PTM itu dijadwalkan berlangsung hingga tanggal 26 Juni 2021.
"Ya uji coba terus dilanjutkan," ucap Ariza.
Ariza menjelaskan, hasil evaluasi pelaksanaan uji coba ini pun akan menjadi bahan pertimbangan Pemprov DKI untuk melaksanakan PTM pada bulan Juli 2021 mendatang. Selain itu, jumlah kasus Covid-19 pun masuk dalam pertimbangan tersebut.
"Sementara kami terus lakukan uji coba dan kita akan evaluasi terus. Kita akan lihat sampai bulan Juli, masih ada waktu," jelasnya.