REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PDIP Effendi Simbolon optimis elektabilitas Puan Maharani dapat melonjak dalam beberapa bulan ke depan. Dia menilai, saat ini Puan Maharani belum all out untuk meningkatkan elektabilitas.
Dalam survei Parameter Politik Indonesia (PPI), elektabilitas Ketua DPR RI Puan Maharani berada di angka 1,7 persen. Elektabilitas tertinggi dipegang oleh Prabowo sebesar 18,3 persen. Mengekor ketat di belakangnya, Ganjar 16,5 persen dan Anies 15,1 persen.
Effendi menganggap rendahnya elektabilitas Puan lantaran belum all-out. Kemudian Ketum PDIP Megawati juga belum memberi mandat pada Puan untuk bertarung di Pilpres 2024.
"Ini realita juga karena mba Puan belum keluar maksimal. sah juga karena belum diputuskan ketum (Megawati) untuk maju," kata Effendi dalam diskusi dan rilis survei yang diadakan Parameter Politik Indonesia (PPI) pada Sabtu (5/6).
Effendi menyebut Puan masih punya waktu meningkatkan elektabilitas jelang Pilpres 2024. Ia mengusulkan Puan berkeliling Indonesia agar makin dikenal rakyat.
"Enggak ada salahnya kok mba Puan masih punya wakyu menyapa, tertawa dan menangis bersama rakyat. Bisa saja dalam 2-3 bulan lagi ke depan bisa jadi 2 digit enggak cuma nol koma lagi (elektabilitasnya)," ujar anggota DPR RI itu.
Merujuk pada pola pemilih di Tanah Air, Effendi merasa peluang Puan menjadi Presiden masih terbuka. Apalagi bila hanya mengandalkan elektabilitas saja.
"Kunci elektabilitas itu adalah popularitas, kompetensi dan lainnya enggak begitu penting. Itu karakter pemilih kita," singgung Effendi.
Walau demikian, Effendi mengatakan saat ini PDIP fokus memperjuangkan program di tingkat nasional hingga daerah melalui para kader. Ia mengkla kerja para kader PDIP bukan sekedar pencitraan, melainkan aktualisasi komitmen.
"Kami lakukan kerja sosial-politik sebagai tanggungjawab kader untuk galang kekuatan masyarakat pemilih dan calon masyarakat pemilih potensial," ujar Effendi.