REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dari kacamata ekonomi kesehatan, vaksinasi adalah metode pencegahan yang efisien. Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI), Hasbullah Thabrany, menilai vaksinasi Covid-19 bisa mencegah diri dari penularan virus.
Thabrany membuat iliustrasi biaya vaksinasi Covid-19 seharga Rp 900 ribu, maka bisa mencegah diri dari penularan penyakit. Ini berbeda dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan apabila terkena Covid-19 yang rata-rata perawatannya memerlukan 9-10 hari, biaya vaksinasi lebih
efisien.
"Apabila kita bekerja sehari mampu menghasilkan Rp 500 ribu maka kita bisa kehilangan
potensi penghasilan Rp 5 juta akibat dirawat Covid-19 (selama 10 hari),” ujarnya saat mengisi konferensi virtual FMB9 bertema Protokol Jalan, Ekonomi Aman, Jumat (28/5).
Hasbullah juga menjelaskan akibat Covid-19, anggaran belanja negara defisit hingga lebih
dari Rp 1.000 triliun. Karena Covid-19 yang tidak teratasi membuat perekonomian tidak
bergerak. "Sehingga kita semua sebenarnya adalah korban Covid-19," katanya.
Ia menambahkan, pemerintah sadar betul apabila masyarakat tidak dipulihkan kesehatannya, serta perilaku masyarakat tidak didisiplinkan, ekonomi menjadi sulit bergerak. Pemerintah pun berinvestasi dengan vaksinasi dan melalui upaya 3T yaitu testing, tracing, dan treatment.