Senin 24 May 2021 17:22 WIB

Haedar : PTMA Perlu Menjadi Bagian Pusat Keunggulan

Syarat PTMA yang unggul yakni mampu berkompetisi dan siap dikomparasikan.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
 Ketum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir dalam acara silaturahmi yang digelar Unisa Yogyakarta secara daring, Senin (24/5)
Foto: Dokumen
Ketum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir dalam acara silaturahmi yang digelar Unisa Yogyakarta secara daring, Senin (24/5)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Universitas 'Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta menggelar silaturahim dalam rangka Syawalan jajaran pimpinan dengan seluruh dosen dan tenaga kependidikan, Senin (24/5). Silaturahim ini digelar secara daring dengan menghadirkan Ketum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir, dan Ketum PP 'Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini.

Dalam sambutannya, Haedar menyampaikan terkait persaingan perguruan tinggi Muhammadiyah-'Aisyiyah (PTMA) di kancah global. Menurutnya, persaingan perguruan tinggi di lingkup global harus dilakukan dengan meningkatkan mentalitas SDM yang dimiliki saat ini oleh PTMA.

"Perlunya PTMA menjadi bagian dari center of excellent atau pusat keunggulan," kata Haedar dalam silaturahim dengan tema 'Semangat Tajdid Perguruan Tinggi 'Aisyiyah dalam Mengelola Perubahan' tersebut.

Syarat PTMA yang unggul, kata Haedar, mampu berkompetisi dan siap dikomparasikan dengan perguruan tinggi yang lain. Khusus untuk Unisa Yogyakarta, Haedar berpesan agar perlunya dikembangkan beberapa hal di Unisa guna menjadi universitas yang unggul.

Terlebih, Unisa sendiri dinilai memiliki keunggulan di bidang kesehatan. Berangkat dari hal ini, Haedar berharap agar Unisa dapat bersaing dengan perguruan tinggi lain di luar PTMA yang juga memiliki keunggulan dalam bidang kesehatan.

"Untuk menjadi universitas unggul, perlu dikembangkan beberapa hal dalam kehidupan di Unisa Yogyakarta antara lain semangat tajdid harus senantiasa hidup pada setiap orang sesuai tugas masing-masing, menata dan memperbaharui sistem, semangat kolaborasi yang efektif dan produktif, serta mengembangkan koneksi dengan persyarikatan," ujarnya.

Silaturahmi tersebut diikuti setidaknya 223 peserta yang terdiri dari dosen, tenaga kependidikan, dan seluruh karyawan Unisa Yogyakarta. Acara silaturahim diakhiri dengan pembagian 10 doorprize.

Sementara itu, Noordjannah mengatakan, perjalanan Unisa Yogyakarta selama Ramadhan lalu telah menghadirkan banyak kegiatan dan hal-hal positif bagi masyarakat. Ia berharap agar Unisa juga dapat memberikan dampak positif, terutama kepada dosen dan karyawan dengan lebih gigih dan semangat dalam bekerja dan beribadah usai Ramadhan.

"Mari kita aktualisasikan dengan membesarkan Unisa Yogyakarta ini dengan niat ibadah," kata Noordjannah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement