Ahad 02 May 2021 21:11 WIB

Tunduk pada Pancasila, Tangkal Radikalisme di Kampus

Pancasila adalah final perjuangan, semangat ini penting memasuki revolusi industri

Refleksi Hari Pendidikan Nasional
Foto: BPIP
Refleksi Hari Pendidikan Nasional

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peran civitas akademika sebagai agen perubahan sangat fundamental. Salah satunya menangkal praktik radikalisme di lingkungan kampus. Hal ini mengemuka dalam Refleksi Hari Pendidikan Nasional "Pembumian Ideologi Pancasila di Kalangan Mahasiswa Sebagai Upaya melawan Radikalisme di Kampus" yang di gelar di Aula Garuda Mukti, Kampus C Universitas Airlangga (UNAIR), Surabaya, Jawa Timur, Ahad (2/5).

Sebagai keynote speaker, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi mengingatkan, Sumpah Pemuda 1928 sebagai tonggak nasionalisme. Dari era agama atau primordial jadi kebangsaan hingga lahir kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga

"Pemuda motor perjuangan. Semua ilmu dari kampus. Bagaimana memaksimalkan semua potensi dari Tuhan," ujar Yudian seperti dalam siaran persnya.

Ia mengandaikan Pancasila sebagai Lailatul Qadar sebagai mukjizat bangsa Indonesia setelah Sumpah Pemuda yang telah merintis persatuan. "Mengapa kita harus tunduk pada Pancasila? Salah satunya konsensus seluruh unsur mendirikan negara dengan musyawarah mufakat," tukas Yudian.

photo
Refleksi Hari Pendidikan Nasional Pembumian Ideologi Pancasila Di Kalangan Mahasiswa Sebagai Upaya melawan Radikalisme Di Kampus yang di gelar di Aula Garuda Mukti, Kampus C Universitas Airlangga (UNAIR), Surabaya, Jawa Timur, Ahad (2/5). - (BPIP)

 

Sementara itu, Wakil Rektor Unair Bambang Sektiari Lukiswanto mengenang Reformasi 1998. Perjuangan bangsa Indonesia untuk lebih demokratis telah berhasil. Sayangnya setelah itu demokratisasi cenderung menjurus liberalisasi. "Pancasila seakan-akan dilangitkan. Bertahun-tahun dipelajari jadi seolah terhapuskan," ucap Bambang.

Ia mengingatkan Pancasila adalah final perjuangan. Semangat ini penting memasuki revolusi industri 4.0 yang sarat digitalisasi. "Pembumian Pancasila bagi civitas akademika sebagai agent of change fundamental. Agar radikalisme sempit tidak tumbuh di kampus," tandas Bambang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement