REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi berpesan kepada para pemuda untuk menempa keahlian di berbagai bidang sambil tetap mengamalkan nilai-nilai Pancasila seperti menghargai dan menghormati perbedaan serta tolong menolong. Dia yakin, dengan pemuda yang unggul tak lama lagi Indonesia akan menjadi negara maju.
"Dengan begitu Indonesia akan menjadi salah satu teladan di dunia dalam mengatur kebinekaan," kata Yudian, saat memberikan pidato kunci dalam acara gelaran Virtual Expo Nasional Is Me Indonesia Pasti Bisa, Sabtu (1/5).
Dalam kesempatan tersebut, Yudian mengapresiasi gelaran Virtual Expo yang digelar dari Jumat sampai Minggu, 30 April-2 Mei 2021. Apalagi acara yang digelar secara virtual ini banyak diikuti kalangan milenial.
Kepada para pemuda, Yudian berharap agar mengembangkan keahlian di bidang yang diminati. Milenial yang suka ekonomi, perdalam pengetahuan dalam ekonomi. Begitu juga milenial yang suka olahraga atau agama.
Mantan Rektor UIN Sunan Kalijaga ini mengatakan, keahlian yang dimiliki itu seterusnya diwujudkan kembali dalam sila keempat Pancasila yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Artinya para pemuda hari ini diharapkan mampu mengembangkan apa yang sudah disumbangkan oleh para pemuda terdahulu melalui Sumpah Pemuda dan Proklamasi Kemerdekaan.
"Jika kita berhasil melakukan ini maka dalam waktu yang sangat dekat Indonesia akan menjadi negara maju," ujarnya.
Sekadar info, Virtual Expo Nasional Is Me - Indonesia Pasti Bisa, digelar oleh Yayasan Bentang Merah Putih bersama Yayasan Pandu Pemimpin Cinta Bangsa menggandeng sejumlah kementerian dan lembaga antara lain Kemendagri, Kemenko PMK, Kemenkeu, Kemenag, BPIP.
Acara ini juga menghadirkan sejumlah nara sumber seperti pejabat pemerintah dan public figure. Public figur yang ikut berpartisipasi antara lain, Alissa Wahid, Ratih Ibrahim, Ary M Wibowo, Choky Sitohang, Bams, Citra Scholastika, Yosi Mokalu, Jolene Marie Rotinsulu, Grace Blessing, Anggy Pasaribu, Kikan Namara, Frans Nickolas, Reza Nangin, dan Ivan Lie.