Ahad 18 Apr 2021 23:46 WIB

Kemenkes Waspadai Transmisi Lokal Covid B117

Kemenkes mencatat kasus Covid varian B117 berasal dari transmisi impor

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Kementerian Kesehatan mewaspadai potensi kasus infeksi dari varian baru virus SARS-CoV-2 jenis B117 yang kini menular antarmasyarakat atau disebut sebagai transmisi lokal.
Foto: MUHAMMAD IQBAL/ANTARA
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Kementerian Kesehatan mewaspadai potensi kasus infeksi dari varian baru virus SARS-CoV-2 jenis B117 yang kini menular antarmasyarakat atau disebut sebagai transmisi lokal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan mewaspadai potensi kasus infeksi dari varian baru virus SARS-CoV-2 jenis B117 yang kini menular antarmasyarakat atau disebut sebagai transmisi lokal.

"Dari sejumlah varian baru yang masuk di Indonesia, yang kini masuk dalam varian of concern Lembaga Kesehatan Dunia (WHO) adalah B117. Tapi di kita masih rendah," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikindalam konferensi pers yang digelar secara daring, Ahad (18/4) malam.

Berdasarkan pengamatan di sejumlah negara di dunia, varian B117 memiliki karakteristik yang lebih dominan sebab tingkat penularannya yang relatif cepat. Selagi angka kasus penularan B177 di Indonesia masih sedikit, kata Budi, masyarakat diimbau untuk waspada. 

Salah satunya dengan mengikuti anjuran pemerintah untuk ikut dalam program vaksinasi COVID-19 sebagai upaya menjaga kekebalan tubuh dari penularan virus. Kementerian Kesehatan telah melakukan pelacakan kasus B117 di Indonesia. 

Pada awalnya diketahui varian virus asal Inggris itu dibawa oleh pendatang dari Arab Saudi. Dua kasus dilaporkan berada di Kabupaten Karawang(Jawa Barat) berdasarkan pengambilan sampel pada 4 dan 7 Februari 2021 dan satu kasus di Kota Balikpapan (Kalimantan Timur) pada 12 Februari 2021.

"Tapi yang bikin kita khawatir adalah transmisi lokal. Masuknya tidak dari Arab Saudi," katanya.

B117 berdasarkan transmisi lokasi dilaporkan terjadi di Indonesia pada kurun Januari hingga Maret 2021. Masing-masing satu kasus di Palembang (Sumatera Selatan), Tapin (Kalimantan Selatan), Kota Medan (Sumatera Utara), Kota Bogor (Jawa Barat) dan Kota Tanjung Balai Medan.

"Kalau transmisi impor lebih gampang jaganya di bandara dan lainnya, tapi kalau transmisi lokal lebih harus diwaspadai penularannya," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement