REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengatakan masjid harus menjadi pusat pencerahan bagi masyarakat. Baik itu pencerahan hati, pencerahan alam pikiran, pencerahan sikap dan tindakan.
Dengan itu dari masjid menurutnya, akan lahir berbagai amal kebaikan yang membawa nilai-nilai positif untuk semua masyarakat. "Maka setiap jamaah apalagi mereka yang menjadi pemimpin jamaah di masjid ini menjadi teladan yang baik," kata Haedar saat meresmikan renovasi Masjid Al Furqon, Yogyakarta, Ahad (11/4).
Haedar juga menuturkan agar masjid menjadi pusat perdamaian. Keberagaman, perbedaan pilihan seperti pilihan politik, kata Haedar, jangan dibawa ke masjid.
Menurutnya, hal tersebut tidak perlu dibawa ke masjid dan cukup dibiarkan menjadi wilayah pilihan setiap masyarakat yang harus dihormati. Dengan begitu, masjid sebagai pusat perdamaian akan memancarkan pencerahan bagi kehidupan masyarakat.
"Perbedaan paham, perbedaan yang menyangkut pilihan-pilihan kehidupan itu tidak dipertajam di masjid, tapi harus memperoleh islah (perdamaian) di masjid," ujarnya.
Selain itu, Haedar juga menegaskan agar ada gerakan keilmuan di lingkungan masjid. Gerakan ini menurutnya tidak hanya gerakan pengajian, baca Alquran, tafsir dan hadist saja.
Namun, gerakan dalam menelaah berbagai macam dinamika kehidupan juga harus dilakukan. Hal ini menurutnya akan dapat memancarkan pencerahan kepada masyarakat.
"Sebagai mana layaknya umat Islam sebagai khalifatullah fil ardhi, mari masjid kita pancarkan pencerahan yang baik," jelas Haedar.