Kamis 25 Mar 2021 22:36 WIB

Mendes: Program ASN Mengabdi Desa Bantu Optimalkan SDGs

SDGs Desa bisa dijadikan untuk menggali permasalahan didesanya

Rep: Amri Amrullah/ Red: Gita Amanda
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, (ilustrasi).
Foto: Kemendes
Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) akan memulai program kegiatan yang bertema ASN Mengabdi Desa di Kabupaten Blitar, Jawa Timur pada Ahad (28/3) mendatang. Sejumlah persiapan tengah dilakukan oleh Kemendes PDTT untuk program ini.

Salah satunya yakni melakukan pembekalan kepada sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN). Pembekalan ini dilakukan oleh Pusat Latihan Pegawai ASN, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemendes PDTT di Jakarta pada Rabu (24/3).

Baca Juga

Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar saat meninjau lokasi pembekalan menyampaikan kepada para pegawai ASN pelaksanaan program kegiatan ASN Mengabdi Desa bertumpu pada optimalisasi implementasi SDG desa. "Pada tahun ini kita fokus implementasi SDGs Desa," kata Abdul Halim.

Memfokuskan pelibatan ASN Kemendes PDTT mengabdi ke desa sebagai upaya memperbaiki arah pembangunan desa-desa di Indonesia. Agar betul-betul fokus pada berbagai permasalahan yang sebenarnya dihadapi oleh seluruh desa, walau kadangkala belum dirasakan.

"SDGs Desa jika dinarasikan oleh problematika adalah satu konsep pembangunan yang bisa dijadikan untuk menggali, mengukur, mencari berbagai permasalahan yang kadangkalanya kepala desa tidak sadar bahwa di desanya memiliki masalah," katanya.

Lebih lanjut, Abdul Halim Iskandar atau yang akrab disapa Gus Menteri ini menyampaikan bahwa kegiatan ini juga untuk menyatukan Kemendes PDTT dengan desa supaya tidak hanya berteori kemudian mendapat informasi. Tapi, juga harus turun ke desa kemudian menggali informasi, mendampingi proses sekaligus ikut merasakan kehidupan di desa.

Gus Menteri berharap kegiatan dengan tema ASN mengabdi desa, bisa menyelesaikan dan mengkomunikasikan permasalahan yang ada di desa. Ia yakin untuk mensukseskan program ini tidak banyak dan tidak rumit.

"Kalau satu personel mendampingi 11 desa dalam waktu 10 hari. Lalu dalam sehari bisa menyelesaikan 2 desa. Maka, cukup 5 atau 6 hari, 11 desa bisa terkomunikasika," sebutnya.

Abdul Halim menyakini ASN sangat dibutuhkan oleh Desa. ASN jadi, pendamping perangkat desa, mulailah untuk membaca dan menganalisis apa yang ada di desa. "Ini dilakukan agar terjadi percepatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang ada didesa," katanya.

Direncanakan, usai program kegiatan ASN Mengabdi Desa di Kabupaten Blitar akan dilanjutkan program kegiatan yang sama di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara dan Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement