REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan harapannya agar kekebalan kelompok atau herd immunity bisa segera tercapai. Kekebalan kelompok ini, sesuai perhitungan pemerintah, baru bisa terwujud apabila 70 persen populasi penduduk atau sekitar 182 juta warga Indonesia telah divaksinasi.
Presiden mengatakan, pemerintah memang terus menyebut pelaksanaan vaksinasi. Termasuk dengan menggelar vaksinasi massal di Kota Bogor untuk pelayan publik dan jamaah calon haji.
"Hari ini di Kota Bogor juga dilakukan vaksinasi massal secara besar-besaran. Baik di sini atau di tempat lain. Dan kita harapkan dengan makin banyaknya yang sudah divaksin nanti akan terbentuk herd immunity, kekebalan komunal. Dan kita harapkan bisa menekan laju penularan covid yang ada di negara kita," kata Jokowi di Puri Begawan, Jumat (19/3).
Total, ada 500 peserta vaksinasi di Kota Bogor hari ini. Hingga Kamis (18/3) kemarin, tercatat sudah ada hampir 5 juta penduduk Indonesia telah mendapat suntikan vaksin Covid-19 dosis pertama. Jumlah ini masih jauh dari target vaksinasi tahap pertama sebanyak 40 juta orang. Target awal vaksinasi memang diperuntukkan bagi tenaga kesehatan, lansia, pekerja publik, hingga jamaah calon haji.
"Kita harapkan ini juga akan mempercepat proses vaksinasi secara nasional. Karena yang saya lihat kemarin juga misalnya di Kota makassar, di Tana Toraja semuanya juga bergerak semua," kata presiden.
Sebelumnya, Satgas Penanganan Covid-19 juga meminta masyarakat tidak ragu untuk mendapat vaksinasi saat puasa Ramadhan. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengutip fatwa yang telah diterbitkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) vaksinasi Covid-19 yang dilakukan melalui suntikan intramuskular tidak membatalkan ibadah puasa yang sedang dijalankan.
Baca juga : Serda Aprilia Manganang Ajukan Perubahan Nama ke Pengadilan
"Umat Islam wajib untuk berpartisipasi dalam program vaksinasi nasional untuk mewujudkan kekebalan komunitas dan sebagai bentuk ikhtiar untuk melindungi diri dan terbebas dari covid-19," kata Wiku dalam keterangan pers, Kamis (18/3).