Kamis 04 Mar 2021 20:39 WIB

Jokowi: Tak Perlu Khawatir Temuan Kasus Mutasi Covid-19

Pemeritah terus berupaya mencegah agar B117 UK tidak menyebar.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Ilham Tirta
Presiden Jokowi.
Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat tak perlu khawatir dengan temuan dua kasus positif Covid-19 yang terkonfirmasi sebagai varian baru hasil mutasi virus corona dari Inggris, B117. Presiden menyampaikan, sampai saat ini belum ada penelitian ilmiah yang menunjukkan varian baru ini lebih mematikan ketimbang varian yang selama ini menular di Indonesia.

"Saya mengimbau untuk tidak perlu khawatir karena ditemukannya dua kasus positif Covid-19 dengan mutasi virus corona dari Inggris atau B117. Dua orang yang terpapar varian baru tersebut saat ini sudah negatif dan belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa varian baru ini lebih mematikan," ujar Presiden Jokowi dalam keterangan pers, Kamis (4/3), malam.

Pemerintah, ujar dia, terus melakukan upaya pencegahan agar varian baru ini tidak menyebar. Jokowi pun mengajak masyarakat tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan sebagai wujud mitigasi agar tidak tertular.

"Mari kita tetap berdisiplin menjalankan prokes dengan ketat. Seiring dengan pelaksanaan vaksinasi yang semakin cepat," kata Jokowi.

Diberitakan sebelumnya, pemerintah mengumumkan temuan varian baru virus corona dari Inggris, B117 UK, di Karawang, Jawa Barat. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan, temuan virus corona varian baru B117 UK ini datang dari dua warga Karawang setelah menjalani perjalanan internasional.

Varian virus corona memang sudah banyak terdeteksi di dunia, sejak kemunculan pertamanya di Wuhan, Cina pada akhir 2019. Beberapa varian yang tercatat antara lain, B117 di Inggris, varian B1351 di Afrika Selatan, dan P1 di Brasil.

Sedangkan di Indonesia, varian virus corona yang mendominasi adalah tipe D614G yang sudah ditemukan di sejak April 2020.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement