Senin 22 Feb 2021 14:59 WIB

Ali Ghufron Ingin BPJS Kesehatan Tingkatkan Kualitas Layanan

Target Ali Ghufron adalah meningkatkan keberlangsungan pendanaan BPJS Kesehatan.

Rep: Dessy Suciati Saputri/Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti (kiri).
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Ali Ghufron Mukti menyatakan, keinginannya untuk meningkatkan kualitas pelayanan lembaga yang dipimpinnya selama lima tahun ke depan.

"Kami juga ingin meningkatkan dan fokus pada kualitas layanan, sehingga kualitas akan meningkat seperti keseluruhan customer journey akan kita tingkatkan dengan inovasi teknologi interface'sistem informasi, sehingga antrean tidak lagi sekitar 6 jam, tapi bisa lebih cepat," kata Ali di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (22/2).

Ali menyatakan hal tersebut seusai dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) No 37/P tahun 2021 tentang Pengangkatan Keanggotaan Dewan Pengawas dan Keanggotaan Direksi BPJS Kesehatan masa jabatan 2021-2026 yang ditetapkan pada 19 Februari 2021.

"Kedua, kita ingin meningkatkan kepesertaan," kata Ghufron menambahkan. Mantan wakil menteri kesehatan itu juga menyampaikan terima kasih atas kerja para pengurus BPJS Kesehatan sebelumnya karena dapat meningkatkan utilization rate secara tajam.

"Yang ketiga kita ingin memiliki rasa engagement, keterlibatan semua pihak, baik pusat, daerah, asosiasi, pengamat, perguruan tinggi untuk bersama-sama memiliki BPJS atau Jaminan Kesehatan Nasional dan Kartu Indonesia Sehat atau JKN/KIS," kata Ghufron.

Target keempat Ali adalah meningkatkan keberlangsungan pendanaan BPJS Kesehatan. Pihaknya juga ingin meningkatkan sustainability dari sistem jaminan ini dengan dana yang cukup.

"Yang kemarin sudah disampaikan ada surplus sekitar Rp 18 triliun, tapi di saat yang sama dari sisi laporan net asset kita masih defisit sekitar Rp 7 triliun. Oleh karena itu, akan kita tingkatkan dengan pengelolaan yang lebih baik," tambah Ghufron.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement