REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mendukung pelaksanaan pemberlakuan pembatasan aktivitas masyarakat (PPKM) skala mikro. Namun, Satgas Covid-19 juga meminta pelaksana PPKM mikro memperhatikan penanganan limbah medis seperti masker sekali pakai.
"Ini yang harus kita sampaikan kepada penyelenggara PPKM skala mikro. Kita mendukung pelacakan kontak, isolasi, posko desa, tapi jangan mengabaikan tata kelola limbah keluarga, limbah medis, limbah masker, yang terjadi akibat program tersebut," kata Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Brigjen TNI (Purn) dr. Alexander K. Ginting dalam acara diskusi di Jakarta, Ahad (21/2).
Ia mengatakan, selama PPKM limbah medis seperti masker sekali pakai yang berpotensi mengandung virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 kemungkinan meningkat. Kalau tidak ditangani dengan baik, limbah medis tersebut bisa menjadi sumber penularan virus.
Karena itu, dia meminta pelaksana PPKM skala mikro seperti pemerintah desa serta pengurus lingkungan RT dan RW memberikan perhatian khusus pada pengelolaan limbah medis di wilayahnya. "Posko desa, posko kelurahan, ini akan menjadi salah satu instrumen agar limbah-limbah yang ada di desa jangan mencemari desa, jangan menjadi sumber infeksi," katanya.
Dia mengatakan, Satuan Tugas sudah membantu penanganan limbah medis di rumah sakit di beberapa daerah dengan kasus Covid-19 tinggi yang tidak memiliki sistem pengolahan limbah berbasis kewilayahan. Satuan Tugas, menurut dia, juga memberikan bantuan biaya operasional pengolahan limbah medis ke rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 dan mendukung peningkatan kapasitas pengolahan limbah medis di fasilitas pelayanan kesehatan.