Febri menjelaskan, kelompok masyarakat yang memiliki interaksi dan mobilitas tinggi yang bakal menerima vaksin tahap kedua ini seperti pegawai ASN dan Non ASN di lingkup Pemkot Surabaya, TNI, Polri, anggota DPRD, kejaksaan, pengadilan, BUMN, BUMD, hingga tokoh agama. Selain itu ada wartawan, pendidik, pengusaha pariwisata, lansia, dan pelayanan publik lainnya.
Berdasarkan data dari Dinkes Surabaya, per tanggal 13 Februari 2021, ada sekitar 390 ribu orang yang akan diusulkan kepada pemerintah pusat untuk disuntik vaksin Covid-19. Dari jumlah tersebut, 117 ribu orang terdiri dari kelompok masyarakat yang memiliki interaksi dan mobilitas tinggi, 266 ribu orang lansia, dan sekitar tujuh ribu orang yang masih tertunda pada vaksin tahap pertama.
“Memang kapasitas kami 60 ribuan. Tapi tahap dua ini kami usul sementara sekitar 390 ribu. Mungkin nanti diberikan secara bertahap. Pemkot bisa mempercepat pelaksanaan vaksin tersebut karena sudah menyusun strategi,” kata dia.
Febri juga meminta agar masyarakat yang belum mendapatkan giliran vaksin untuk bersabar dan tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. Namun begitu, bagi warga yang sudah divaksin pun tetap diimbau agar terus menjalankan prokes demi keselamatan bersama.