Senin 08 Feb 2021 16:54 WIB

Jabar Butuh 1.500 Posko Covid-19 di Desa dan Kelurahan

Selama pandemi Covid-19, mayoritas desa dan kelurahan sudah membangun posko Covid-19.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
Foto:

Terkait penilaian zonasi desa dan kelurahan, kata dia, masing-masing kabupaten/kota akan segera merilisinya. Jadi, nantinya setiap wali kota dan bupati bakal menentukan daerah mana saja yang masuk dalam zona merah hingga zona hijau. "Kita tidak menggunakan data pusat karena masih bercampur dengan kasus lama. Jadi akan menggunakan data lokal, sehingga petanya baru bisa hadir besok," katanya.

Desa yang melakukan penutupan, kata dia, akan ada bantuan sembako bagi masyarakat. Sehingga, mereka tidak harus repot ke luar rumah atau kawasan mencari kebutuhan sehari-hari.

Selain itu, menurut Emil, pelacakan kasus Covid-19 di Jawa Barat dan daerah lainnya akan dimaksimalkan dengan bantuan dari TNI dan Polri. Sebelumnya pada akhir 2020 rasio tracing hanya 1:3. "Angka ini kemudian naik menjadi 1:5 pada awal Februari 2021," katanya.

Tim pelacakan, kata dia, akan ditambah. Yakni, ada satu tim khusus dari TNI dan Polri yang pekerjaannya hanya memantau dan melacak. Sehingga, diharapkan rasio pelacakan bisa meningkat pesat. "Dan penanggulangan COVID-19 akan baik seiring adanya vaksinasi," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement