Senin 08 Feb 2021 15:05 WIB

Demokrat Bantah Isu Kudeta untuk Tingkatkan Elektabilitas

Demokrat setahun terakhir juga sedang memanen efek positif kepemimpinan AHY.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Andi Nur Aminah
 Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono
Foto: Facebook
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra membantah jika isu gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat (GPK PD) dimanfaatkan untuk menaikan elektabilitas partai. Sebab, Menurutnya, gerakan tersebut tidak hanya melibatkan oleh pihak internal, melainkan juga eksternal.

"Dalam hal ini paling tidak Moeldoko. Fakta juga berkata, Moeldoko tidak hanya mendukung GPK PD, tapi juga aktif dan akan mengambil alih kepemimpinan Demokrat yang sah," ujar dia kepada Republika.co.id, Senin (8/2).

Baca Juga

Menurutnya, jika tindakan Moeldoko dibiarkan dan dibenarkan, dengan memanfaatkan jabatan dan kekuasaanya saat ini untuk mengambil alih kepemimpinan partai secara paksa (hostile taking vver), tentu sangat mencederai rasa keadilan. Karenanya, ia menilai jika upaya kudeta itu merupakan tindakan nyata dan tak dibuat-buat.

"Bagi para pengemban amanah rakyat, seperti KSP Moeldoko, yang menjadi pedoman seharusnya bukan hanya aspek hukum dan dimilikinya kekuasaan yang seolah bisa berbuat apa saja, tetapi harus juga mengindahkan aspek moral, etika dan keadilan," tambah dia.

Dia menjelaskan, Demokrat setahun terakhir juga sedang memanen efek positif kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono. Sikap politik Demokrat yang menolak RUU Cipta Kerja, RUI HIP, dan RUU Minerba di parlemen, sesuai dengan arahan Ketum AHY, diklaimnya menuai apresiasi luas dari publik. 

Baca juga : Tinggi Banjir di Cililitan Sentuh Atap Rumah Sebagian Warga

"Pilkada 2020, Partai Demokrat menang 48 persen dari total daerah Pilkada yang diikuti. Bahkan, kader yang menang Pilkada, mencapai 65 kader, terbanyak sejak 2015," tuturnya. 

Dengan hasil tersebut, elektabilitas Partai Demokrat sendiri, kata dia, meningkat drastis sepanjang tahun 2020, dibandingkan 2019. Data tersebut, menurutnya, berdasarkan survei nasional yang digelar Polmatrix, Vox Populi Research Center, dan IDM, di Desember 2020-Januari 2021, dibandingkan dengan survei nasional yang mereka gelar sebelumnya. "Organisasi kami pun terbilang solid. Kader dan pengurus berlomba-lomba menunjukkan kinerja terbaiknya selama membantu rakyat yang sedang kesulitan karena pandemi," ucapnya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement