Flyover Lenteng Agung memiliki panjang 430 meter di sisi barat dan 450 meter di sisi timur dengan lebar 6,5 meter. Sedangkan flyover Tanjung Barat sisi barat mencapai 540 meter dan sisi timur 590 meter. Kedua jalan layang ini dirancang dengan bentuk seperti tapal kuda yang saling membelakangi.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Jakarta Selatan berharap flyover Lenteng Agung dan Tanjung Barat secepatnya dioperasikan untuk mengurai kemacetan di wilayah tersebut.
Kepala Suku Dinas Bina Marga Kota Jakarta Selatan, Heru Suwondo, menyebutkan, pembangunan jalan layang Lenteng Agung dan Tanjung Barat ini bertujuan untuk mengurai kemacetan lalu lintas, menghapus perlintasan sebidang kereta api, meminimalisir kecelakaan lalu lintas dengan kereta api, dan mengamankan perjalanan kereta api.
"Jalan layang dibutuhkan untuk mengurai kemacetan di perlintasan rel kereta api dan menghindari kecelakaan di sekitar perlintasan kereta api Lenteng Agung dan Tanjung Barat," kata Heru Suwondo.