Khatim menuturkan, Airnav Indonesia juga sudah memberangkatkan sejumlah personel dari Makassar untuk membantu memberikan layanan navigasi penerbangan. Personel yang dikirim diutamakan yang pernah berdinas di Bandara Tampa Padang agar proses familiarisasi berlangsung dengan lebih cepat.
Dalam kondisi darurat, kata dia, Airnav Indonesia selalu berkomitmen mengupayakan kesiapsiagaan peralatan navigasi dan personel dalam memberikan pelayanan navigasi penerbangan. Khatim mengatakan hal tersebut dibutuhkan karena bandara merupakan akses utama kegiatan evakuasi dan bantuan kemanuasiaan dalam rangka pemulihan kondisi daerah yang terdampak.
Dia menambahkan, saat ini tercatat ada penambahan frekuensi yang signifikan terkait jumlah pergerakan lalu lintas penerbangan pascagempa. “Bandara Tampa Padang yang rata-rata melayani tiga sampai empat penerbangan perhari sebelum masa pandemi Covid-19 dan dua sampai tiga penerbangan perhari selama masa pandemi, belakangan ini melayani 20 hingga 30 penerbangan perhari,” jelas Khatim.
Bahkan, lanjut dia, pada Sabtu (16/1), total penerbangan di bandara tersebut mencapai 42 pergerakan. Jumlah tersebut didominasi oleh pergerakan lokal helikopter dan pesawat Hercules milik TNI AU yang mendistribusikan bantuan logistik dan kemanusiaan untuk para korban.