REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Palang Merah Indonesia (PMI) bersama Badan SAR Nasional (Basarnas) pada Selasa, (19/1) fokus melakukan pencarian terhadap korban yang diduga masih tertimbun puing bangunan RS Mitra Manakarra, Kabupaten Mamuju. Rumah sakit ini ambruk saat kejadian gempa bumi dengan magnitudo 6,2.
"Dalam melakukan pencarian dan evakuasi korban bencana gempa yang tertimbun puing bangunan rumah sakit yang beralamat di Jalan Pongtiku Nomor 2, Rimuku, Kecamatan Mamuju relawan PMI membantu petugas Basarnas untuk menemukan korban di bawah reruntuhan puing," kata Kepala Divisi Penanggulangan Bencana PMI Pusat Arifin M Hadi melalui sambungan telepon.
Menurutnya, personel PMI yang diterjunkan ke lokasi tentunya sudah berkoordinasi dan dalam melakukan kegiatan di bawah koordinasi Basarnas. Dalam operasi pencarian tersebut pemerintah setempat juga menurunkan alat berat berupa excavator.
Kondisi bangunan rumah sakit yang sudah rata dengan tanah tersebut, petugas gabungan cukup kesulitan menyingkirkan sejumlah puing bangunan, dengan adanya alat berat tersebut mempermudah tim dalam melakukan pencarian.
Selain itu, personel PMI yang diterjunkan ke lokasi tersebut juga wajib menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, sarung tangan dan harus selalu menjaga kebersihan tubuh setiap saat, antisipasi terjadinya penyebaran Covid-19.
Kemudian sesuai standar operasional prosedur (SOP) relawan wajib melengkapi tubuhnya dengan peralatan keselamatan seperti helm, sepatu boat dan lainnya. Apalagi seperti diketahui di lokasi bencana kejadian yang tidak diinginkan bisa saja terjadi seperti petugas yang mengalami kecelakaan dan lainnya.
Namun demikian, pihaknya belum menerima informasi apakah di RS Mitra Mankarra ditemukan adanya penyintas maupun jenazah korban yang tertimbun puing bangunan tersebut.
"Kami sudah menyebar personel di berbagai titik lokasi terdampakdi Kabupaten Mamuju dan Manjene untuk membantu pemerintah dan petugas gabungan dari unsur lainnya dalam proses evakuasi, pencarian dan pelayanan lainnya," tambahnya.
Sementara dihubungi secara terpisah Sekjen PMI Pusat Sudirman Said mengatakan dalam merespon bencana gempa di Sulbar, pihaknya juga sudah membuka berbagai pelayanan mulai dari layanan kesehatan gratis, pendistribusian air bersih dan pemulihan hubungan keluarga atau estoring Family Links (RFL).
Untuk bantuan pun sudah didistribusikan sejumlah titik lokasi pengungsian dan dari hasil assessment kebutuhan mendesak untuk para pengungsi akan segera dipenuhi PMI seperti tikar, hygiene kit, family kit, obat-obatan, baby kit, terpaulin dan lainnya.
Seperti diketahui, dampak gempa berkekuatan 6,2 SR yang meluluhlantakkan Kabupaten Mamuju dan Maneje pada Sabtu, (9/1) sebanyak 84 warga tewas, 20.488 warga terdampak, 19.435 jiwa mengungsi, 1.002 warga terluka, sejumlah bangunan dan fasilitas rusak. "Kami pun sudah mendirikan dapur umum selain untuk menyediakan makanan bagi para pengungsi juga untuk para petugas yang sedang melakukan operasi penanggulangan bencana," katanya.