REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penerima vaksin Covid-19 tidak perlu lagi pakai masker dan rajin cuci tangan karena sudah kebal terhadap virus SARS-CoV-2, demikian narasi yang beredar di media sosial Facebook, Kamis (14/1).
Akun pengunggah narasi tersebut mengatakan, kebiasaan sebelumnya, termasuk jaga jarak, tidak diperlukan karena setelah divaksin berarti penerima vaksin mempunyai kebal tubuh terhadap virus corona.
Namun, ketika penerima vaksin justru masih diminta untuk memakai masker dan rajin cuci tangan, berarti cairan yang disuntikkan ke dalam tubuh bukanlah vaksin.
Berikut narasi lengkap unggahan di Facebook tersebut:
VAKSIN ITU ARTINYA ZAT YG SENGAJA DIBUAT UNTUK MEMBUAT KEKEBALAN TUBUH TERHADAP PENYAKIT TERTENTU.
JADI, VAKSIN COVID19 YG DISUNTIKKAN KE DALAM TUBUH ANDA TUJUANNYA AGAR TUBUH ANDA KEBAL TERHADAP VIRUS COVID19.
JIKA ANDA SUDAH DISUNTIK VAKSIN COVID19, MAKA ANDA TIDAK PERLU LAGI PAKEK MASKER,CUCI TANGAN DAN SEBAGAINYA KARENA ANDA SUDAH KEBAL TERHADAP VIRUS COVID19.
TAPI, JIKA ANDA SUDAH DI SUNTIK VAKSIN COVID19, TAPI MASIH SAJA DISURUH PAKEK MASKER, DISURUH CUCI TANGAN, DUDUK BERJAUHAN DAN SEBAGAINYA, BERARTI YG DISUNTIKKAN KE ANDA ITU BUKAN VAKSIN TAPI VAKCIN (VALUTA KEUANGAN CINA)..."
Selain narasi, pemilik akun juga menyertakan tangkapan layar yang menyantumkan nama mantan Ketua Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai disertai tulisan "Hak Asasi Rakyat Tolak Vaksin".
Namun, benarkah seseorang yang telah menerima vaksin berarti tidak perlu lagi memakai masker serta rajin cuci tangan?