REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jenazah co-pilot Fadly Satrianto dan dua penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-182 bernama Khazanah dan Ash Habul Yamin teridentifikasi. Jenazah co-pilot dan dua penumpang Sriwijaya Air SJ-182 teridentifikasi dari sidik jari yang dicocokkan dengan data dari KTP elektronik (KTP-el).
"Tim Inafis Bareskrim Polri berhasil mengidentifikasi kembali tiga korban pesawat Sriwijaya SJ-182," ujar Kapus Inafis Polri Brigjen Pol Hudi Suryanto dalam konferensi pers di RS Polri, Jakarta, Selasa (12/1).
Jenazah Fadly Satrianto teridentifikasi setelah sidik jari telunjuk kanan identik dengan sidik jari yang terdapat dalam data KTP-el. Fadly Satrianto diketahui lahir di Surabaya dan merupakan bungsu dari tiga bersaudara dan putra dari pasangan Sumarzen Marzuki dan Ninik Andriyani.
Selanjutnya jenazah Khazanah teridentifikasi dari sidik jari jempol kanan yang identik dengan data sidik jari yang ada. Ia merupakan perempuan kelahiran Lamongan, 28 Desember 1970, dan bertempat tinggal di Pontianak Barat, Kalimantan Barat.
Untuk Ash Habul Yamin, jenazah teridentifikasi juga dari kecocokan sidik jari jempol kanan dengan data dari KTP-el. Pria kelahiran Sintang, 31 Mei 1984 itu beralamat di Pesanggrahan, Jakarta.