REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Sosial menurunkan tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP) bagi keluarga korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di sekitar Pulau Seribu, Provinsi DKI Jakarta pada Sabtu (9/1).
"Tim ini bertugas melakukan upaya pendekatan-pendekatan terhadap keluarga korban yang saat ini sedang mengalami syok, sedih dan kebingungan. Keluarga korban yang mengalami kondisi cemas dan mungkin saja trauma, perlu penanganan secara psikologis," kata Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial (PSKBS) Kemensos Sunarti, di Jakarta, Selasa (12/1).
Sunarti dalam keterangan tertulis menyatakan tim LDP Kemensos memberikan pelayanan di posko pusat krisis di Terminal 2D Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan sejumlah titik lainnya.
"Saat ini di Posko RS Polri, tim berfokus pada pendampingan keluarga almarhum Okky Bisma, korban pertama yang sudah teridentifikasi petugas," kata Sunarti.
Tim LDP ini merupakan tim gabungan dari Tim Pelopor Perdamaian dan Tim Ahli LDP Direktorat PSKBS yang terdiri dari pakar-pakar psikologi.
Selain melakukan terapi awal penguatan psikologis sosial kepada keluarga korban, Tim LDP juga melakukan pendekatan terhadap keluarga korban secara langsung ke rumah sekaligus penjangkauan atau membantu mencari alamat keluarga.
"Tim juga mendampingi ketika berangkat ke bandara, berkoordinasi antara tim pusat dan daerah, pendampingan informasi terkait penanganan korban, membantu melengkapi syarat yang diperlukan, mendata dan memastikan korban dan keluarga korban," katanya.
Selain itu, Kemensos RI juga membangun posko pusat krisis yang terdiri dari Tim Pelopor Perdamaian dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) di beberapa titik lokasi untuk pendampingan terkait musibah kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182.