Senin 11 Jan 2021 18:03 WIB

Besok, Kapal Baruna IV akan Cari Black Box Sriwijaya Air

Diharapkan black box Sriwijaya Air bisa segera ditemukan.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Andi Nur Aminah
Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono.
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komite Nasional Keselamatan (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengatakan besok akan memberangkatkan kapal Baruna Jaya IV untuk mencari keberadaan black box atau kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ-182. "Besok kami akan merencakan keberangkatan kapal Baruna Jaya IV. Semoga kami akan menemukan keberadaan black box," katanya saat konferensi pers di Posko Crisis Center Sriwijaya Air SJ 182, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Senin (11/1).

Kemudian, ia menjelaskan pihaknya sempat melakukan penyelaman Ahad (10/1) sore dengan tiga alat pinger finder. Lalu, terjadi hujan deras. Sehingga diberhentikan dahulu dari pencarian karena membahayakan bagi penyelam. 

Baca Juga

"Tadi malam, (Ahad, 10/1) sekitar pukul 20.00 WIB perahu karet tapi tidak dengan penyelam bikin triangle untuk mempersempit area keberadaan black box. Tadi malam bisa diselesaikan triangle tersebut," kata dia.

Ia berharap bisa segera menemukan black box. Sebab, black box ini berisi data-data yang penting. "KNKT dan Basarnas akan melakukan upaya untuk melakukan pencarian black box," kata dia.

Sebelumnya diketahui, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan tim gabungan telah menemukan sinyal yang diduga kuat black box dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada (10/1). Ia jelaskan bahwa dua sinyal yang dipancarkan dari black box sudah diberi tanda.

Marsekal Hadi mengatakan tim gabungan terus berupaya untuk mendapatkan black box pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Ia berharap dalam waktu dekat black box tersebut bisa diangkat.

Ketua Komite Nasional Keselamatan (KNKT) Soerjanto Tjahjono sebelumnya mengatakan, telah berkoordinasi dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk meminjam Kapal Baruna Jaya IV apabila diperlukan. Kapal ini memiliki peralatan survei bawah air.

"Kami juga koordinasi dengan BPPT, meminjam Kapal Baruna Jaya IV sedang disiapkan jika diperlukan karena dilengkapi peralatan survei bawah air," ujar Soerjanto dalam konferensi pers yang disiarkan daring, Sabtu (9/1) malam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement