Senin 11 Jan 2021 10:59 WIB

PDI Perjuangan Belajarlah pada India, Korsel dan Yugoslavia?

Selamat ulang tahun PDI Perjuangan

Suasana kemeriahan masa di kampanye PDI Perjuangan.
Foto:

Bercermin pada Korea Selatan

Kalaulah Bung Karno masih hidup sampai sekarang, beliau pasti terkejut bila Korea Selatan bisa melompat menjadi negara maju. Bukan hanya dałam bidang teknologi, mereka juga menjadi panglima dunia dalam penciptaan budaya dunia. Wajah Korea Selatan yang serba miskin dan ketinggalan zaman di tahun 1970-an  kini tak berbekas. Kota-kota di Korea yang dahulu kumun kini menghilang penuh bermandi cahaya.

Mengapa ini bisa dilakukan? Jawabnya, karena ada pengorbanan sangat besar pada rezim atau pemerintahannya terdahulu. Pemimpin Korea yang dahulu otoriter dan militerlistik, mulai pertengahan tahun 1980-an merubah gayanya. Jejak ini sangat terlihat dalam penampilan media film yang menjadi alat paling 'genuine' untuk melihat perubahan budaya yang terjedi. Korea Selatan kala itu mendandani diri, tak sekedar hanya polesan ‘gincu budaya’ luarnya, tapi menjadi lebih menujukkan keasliannya.

Sikap anti korupsi dicontohkan sangat tegas oleh pemimpinnya. Bahkan, seorang pemimpinnya berani menyatakan mundur dan hidup menjadi biarawan ketika merasa tak becus mengurus negara karena terlibat berbagai skandal suap dan korupsi.

Di pusat industri Korea misalnya, dalam papan pengumuman mereka secara jelas berani mengakui bahwa Korea Selatan adalah negara yang miskin sumber daya alam. Mereka mengatakan bahwa hanya dengan kerja keraslah semua ketertinggalan itu bisa diatasi.

Contoh yang paling beradab dari budaya Korea Selatan terakhir adalah mereka dengan percaya diri —melalui sebuah putusan pengadilan — meminta Jepang membayar ganti rugi atas penderitaan perempuan Korea Selatan yang menjadi Jugun Ianfu kala Jepang mengorbarkan perang Asia Timur Raya. Korea Selatan mengancam kalau tidak dibayar, maka aset perusahaan Jepang yang ada di Korea Selatan akan disita sebagai jaminan. Korea Selatan di sini menunjukan diri punya kepribadian.

Bercermin dari itu semua, maka jelaslah bahwa perubahan budaya satu bangsa yang paling cepat terjadi bila dilakukan oleh sebuah kelompok politik yang berkuasa. Semua tahu, selama Indonesia Merdeka hingga sekarang, segala soal ini terlihat masih serba samar jejaknya. Celakanya, bangsa yang tercinta ini sekarang malah dilanda perpecahan yang akut dan tampaknya hanya tinggal tunggu waktu untuk terjadi ledakan besar kalau tidak segera di atasi. Dan kini tugas mengatasi itu semua berada di pundak PDI Perjuangan. Kalau gagal, taruhannya sangat besar.

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement