Ahad 10 Jan 2021 16:35 WIB

Cerita Asrizal Nur, Batal Naik Sriwijaya Gara-gara Tes Covid

Dia merupakan calon penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ182 namun batal berangkat.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Andi Nur Aminah
Penyair Asrizal Nur (tengah) bersama kedua anak gadisnya yang gagal berangkat menggunakan pesawat Sriwijya Air SJ182
Foto:

Bagi Asrizal, biaya tes Covid-19 cukup memberatkan, namun ada rasa bahagia akan bertemu anak dan keluarga di Pontianak. Sesampai di Bandara Soekarno-Hatta disaat masuk diperiksa, ternyata hasil rapid tes antigen yang dibawa tidak lengkap dan diminta petugas bandara untuk jalani Swab PCR.

"Sempat lama kami berdebat dengan petugas bandara dan kami disuruh menghubungi maskapai penerbangan Lion Air jika diperbolehkan maskapai maka surat akan distempel. Hampir satu jam kami mengurus di maskapai, tapi tetap tak dizinkan masuk pesawat, kami harus mengikuti Swab PCR. Karena kami membeli tiket melalui Traveloka maka mereka suruh kami urus ke Traveloka," tuturnya.

Asrizal menceritakan, pihak Traveloka tak dapat memberi jawaban kecuali mengatakan tiket keberangkatan hangus. Pesawat pun sudah terbang. "Kami gagal berangkat ke Pontianak. Lalu, kami mencoba mencari informasi untuk mengikuti Swab PCR di bandara. Ternyata harganya mahal sekali, bila hasilnya 24 jam maka biayanya Rp 1,2 juta per orang dan 2x24 jam sebesar Rp 800 ribu per orang," ungkap Asrizal.

Asrizal bersama keluarga berunding dan memilih ikuti Swab PCR seharga Rp 800 ribu per orang, sekaligus menyesuaikan jadwal penerbangan dengan pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak, Sabtu (9/1), pukul 13.00 WIB.

"Saya dan istri sudah kehilangan semangat, tetapi kedua anak gadis saya masih bersemangat pergi ke Pontianak. Setelah berpikir sejenak, lalu saya memutuskan batal ke Pontianak dan kembali pulang ke rumah," terang penyair serumpun melayu ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement