Asrizal membatalkan ke Pontianak dengan pertimbangan, biaya yang akan dikeluarkan terlalu mahal, yakni membeli empat tiket dan biaya empat Swab PCR serta biaya penginapan hotel di Bandara Soekarno-Hatta. "Biaya yang dikeluarkan untuk Swab PCR terlalu mahal dan hasilnya belum tentu sesuai yang diharapkan, rugi uang dan rugi waktu. Jadi, saya putuskan batal berangkat ke Pontianak. Mungkin ada hikmah dari kejadian ini semua. Akhirnya setelah terdampar empat jam di bandara dan tidak jadi menginap di Bandara, kami pun pulang ke rumah dengan rasa kecewa," tuturnya.
Sabtu (9/1) pukul 14.40, pesawat Sriwijaya SJ182 yang rencananya akan ditumpangi Asrizal dan keluarga mengalami musibah. Dilaporkan, pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak jatuh dan meledak di kawasan Kepulauan Seribu hanya beberapa saat take off dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta.
"Sujud syukur kepadaMu ya Allah yang telah menyelamatkan kami. Dan, duka yang dalam, atas musibah yang dialami Sriwijawa Air SJ182. Semoga arwah korban diterima di sisi Allah SWT serta keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran," ujar Asrizal.