Rabu 30 Dec 2020 01:09 WIB

BPBD Awasi Kenaikan Air Sungai Martapura dan Barito

Sejauh ini kenaikan air sumgai di dua titik itu masih di bawah tanda bahaya

Warga menggunakan perahu bermesin, melintas di Sungai Martapura yang diselimuti kabut asap di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Jumat (8/11/2019).
Foto: Antara/Bayu Pratama S
Warga menggunakan perahu bermesin, melintas di Sungai Martapura yang diselimuti kabut asap di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Jumat (8/11/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin, Kalsel, terus mengawasi kenaikan air Sungai Martapura dan Sungai Barito. Dua sungai besar di ibu kota provinsi Kalimantan Selatan tersebut dipantau guna deteksi dini kemungkinan terjadinya musibah banjir.

Kasi Kesiapsiagaan BPBD Kota Banjarmasin Anwari mengemukakan pihaknya setiap saat memantau dan mengawasi pergerakan kenaikan air sungai Martapura dan sungai Barito, karena terjadi hujan intensitas tinggi saat ini.

Baca Juga

"Setiap hari kita pantau di muara sungai Barito untuk deteksi kenaikan air laut masuk ke sungai itu, demikian juga sungai Martapura di daerah siring Pasar Lama, memantau kedatangan air dari bagian hulu," ujar Anwari.

Menurut dia, sejauh ini kenaikan air sumgai di dua titik itu masih di bawah tanda bahaya terjadi banjir.

"Kenaikan yang paling tinggi hanya sekitar 50 centimeter, memang kalau seperti ini ada genangan di sejumlah daerah, tapi masih batas aman, karena tidak berlangsung lama," bebernya.

Menurut Anwari, kondisi genangan di Banjarmasin tidak pernah lama karena hanya terjadi saat hujan deras dan kebetulan air sungai lagi pasang.

"Tapi setelah air surut, kondisi drainase kembali berfungsi, genangan akan cepat turun, jadi tidak sampai seharian genangan itu biasanya terjadi," beber Anwari.

Meski demikian, katanya, BPBD Banjarmasin tetap melakukan kesiapsiagaan terjadinya bencana, dengan menyiapkan peralatan siaga banjir.

"Memang yang dimiliki BPBD kota untuk peralatan siaga banjir ini masih minim, hanya punya dua perahu karet, tapi kita terus berkoordinasi dengan BPBD provinsi, jika sampai terjadi bencana," paparnya.

Dia pun berharap, masyarakat terus waspada atas kondisi cuaca saat ini, tidak hanya terkait banjir atau genangan, tapi juga angin puting beliung.

"Memang kalau musibah angin puting beliung ini masih minim terjadi di daerah kita, hanya dua kali erjadi di daerah Mantuil dan Teluk Tiram wilayah Banjarmasin Selatan," ujarnya.

Yang sangat di waspadai pada musim ini adalah pohon tumbang, sebab beberapa kali terjadi hingga mengenai rumah warga.

"Pohon tumbang ini yang sering terjadi, di daerah jalan Pramuka Banjarmasin Timur sampai menimpa rumah warga, hingga rusak total, ada beberapa titik lagi, pohon di pinggir jalan raya juga sering tumbang, kita juga mengawasi pohon-pohon yang rapuh ini untuk antisipasi dini," pungkasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement